Jakarta,TAMBANG,- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) baru-baru ini mengumumkan kinerja keuangan dan operasional periode sembilan bulan pertama tahun 2024. AMMN sendiri merupakan perusahaan tambang yang terintegrasi selain menambang juga mengolah dan memurnikan tembaga dan emas.
Lewat anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), pemilik konsesi dan operator tambang Batu Hijau tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Di sepanjang periode sembilan bulan ini perusahaan sukses menunjukan kinerja dan pertumbuhan yang kuat.
“Sejak AMMAN mengambilalih operasi Batu Hijau pada November 2016. Perusahaan secara konsisten mencapai berbagai rekor produktivitas dan produksi. Tahun ini, kami mencatat tonggak sejarah baru dengan mencapai rekor produktivitas pertambangan dan produksi tertinggi untuk periode Sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2024,”terang Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie.
Produksi konsentrat meningkat signifikan sebesar 85% dibandingkan tahun lalu. Dengan produksi tembaga dan emas masing-masing naik sebesar 68% dan 173 %. Pertumbuhan yang mengesankan ini didukung oleh produksi bijih berkadar tinggi dari Fase 7.
Seiring kemajuan proyek-proyek ekspansi, perusahaan berkomitmen pada pendekatan yang hati-hati dan berfokus pada keselamatan untuk memastikan kelangsungan operasional dan keandalan jangka panjang dari semua fasilitas. Komisioning smelter masih berlangsung dan perusahaan merencanakan produksi katoda tembaga pertama pada kuartal pertama tahun 2025.
“Sehubungan dengan perkembangan ini, kami telah memperbarui panduan produksi tahun 2024 kami berdasarkan perubahan konfigurasi rencana tambang Rencana ini yang telah mempertimbangkan jadwal produksi smelter, transisi dari Fase 7 ke Fase 8. dan ekspansi pabrik konsentator,”lanjut Alexander.
Sebagai produsen tembaga yang terintegrasi penuh AMMAN telah membangun landasan yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan dimasa depan. “Kinerja keuangan kami pada sembilan bulan pertama tahun 2024 mencatatkan angka tertinggi sejak kami mengambil alih operasi Batu Hijau, yang utamanya didorong oleh peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas yang masing-masing tumbuh sebesar 55% dan 146 %,”ungkapnya.
Penopang kinerja keuangan yang posifit selain dari kinerja produksi yang positif juga harga emas dan tembaga masing-masing naik sebesar 27% dan 6%. Ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Penjualan bersih naik sebesar 117% dibandingkan tahun lalu menjadi US$2.495 juta, didorong oleh produksi dari bijih berkadar tinggi. Kemudian EBITDA meningkat 147% dibandingkan tahun lalu mencapai margin EBITDA sebesar 59%.
Oleh karenanya laba bersih untuk periode ini meningkat sebesar 958% menjadi US$720 juta yang menjadikan margin laba bersih sebesar 29%,”terang Direktur Keuangan AMMAN Arief Sidarto.
Kinerja Produksi
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024 ada peningkatan signifikan pada produksi. Ini terjadi karena kadar tembaga dari ore yang diproduksi yang meningkat. Ini membuat produksi meningkat sebesar 65% dibandingan tahun lalu. Demikian juga dengan produksi emas yang naik 173%.
Capaian ini juga menempatkan produksi tembaga dan emas mencatat angkat tertinggi untuk periode sembilan bulan pertama selama delapan tahun terakhir.
Demikian juga dengan produksi konsentrat tembaga yang meningkat 8506, menjadi 637.106 metrik ton dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Volume material yang ditambang juga mengalami peningkatan sebesar 6% dibandingkan tahun lalu karena minimnya gangguan akibat kondisi cuaca.
Semua ini membuat AMMN mencatat rekor pencapaian produktivitas pertambangan dan volume material yang diangkut tertinggi untuk periode Sembilan bukat sejak tambang Batu Hijau beroperasi pada tahun 2000.
Selain itu perusahaan juga berhasil menjaga biaya penambangan per unit selama periode ini tetap stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini terjadi karena keseimbangan antara berkurangnya aktivitas pengeringan dasar pit, jarak truk yang lebih jauh.dan peningkatan volume material yang ditambang.
Catatan positif tidak hanya dari sisi penambangan. Penjualan pun berhasil membukukan kinerja positif. Penjualan bersih meningkat 117% menjadi US$2.495 juta naik dari posisi US$1.151 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2023. Dijelaskan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh produksi bijih berkadar tinggi yang kaya dengan emas.
Menjelang akhir kuartal ketiga tahun 2024, sebagian konsentrat secara strategis disisihkan untuk mendukung proses produksi dari smelter yang berangsur selesai.
Sampai kuartal III tahun 2024 kontribusi penjualan emas tercatat sebesar 54% dari penjualan bersih. Ini berarti ada kenaikan 39% pada periode yang sama tahun lalu. “Kinerja keuangan kami yang kuat terutama didorong oleh peningkatan signifikan pada volume penjualan tembaga dan emas, yang masing-masing tumbuh sebesar 55% dan 140%. Selain itu kenaikan harga emas sebesar 21% dan kenaikan harga tembaga sebesar 6% semakin mendorong kinerja,”ungkap
Laba bersih perusahaan pun melonjak hingga 958% disbanding tahun lalu. Di Sembilan bulan pertama 2023, perusahaan mencatat laba bersih sebesar USD68 juta. Sementara di periode Sembilan bulan tahun ini, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar USD720 juta. Peningkatan luar biasa ini didorong oleh kenaikan penjualan yang membuat perbaikan margin lama dari 6% menjadi 29%.