Jakarta, TAMBANG – Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjelaskan tiga kriteria utama yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam menentukan pemenang lelang Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas) Konvensional tahap II Tahun 2018. Tiga kriteria tersebut adalah memenuhi persyaratan dan ketentuan pokok lelang, kesehatan finansial serta rekam jejak perusahaan.
“Yang kita lihat adalah tawaran mereka sesuai dengan term and condition yang sudah kita tetapkan sebelumnya, seperti Komitmen Kerja Pasti. Di sana ada indikasi berapa mereka masukan. Rata – rata sekitar USD 60 dolar atau lebih dari Rp1 triliun,” ujar Arcandra, dalam keterangan resminya, Senin (23/10).
Pemerintah, imbuh Arcandra, sudah melakukan evaluasi mendalam atas usulan proposal yang diajukan oleh para peminat lelang.
“Proposal mereka itu cukup menarik apa tidak buat menarik bagi Pemerintah sehingga blok migas bisa lebih dikembangkan,” jelas Arcandra.
Selanjutnya, kriteria lain yang diambil oleh Kementerian ESDM adalah kesehatan finansial perusahaan yang mengukuti proses lelang. Dengan begitu, perusahaan mampu membiayai dan melaksanakan kegiatan operasi perminyakan, “Secara finansial tidak ada masalah,” tegas Arcandra.
Pertimbangan terkahir yang tak kalah penting adalah rekam jejak yang baik dalam kegiatan perminyakan. “Perusahaan itu harus benar bergerak di bidang migas,” tegas Arcandra.
Dari dua WK yang laku, Pemerintah memperoleh total bonus tandatangan (Signature Bonus) sebesar US$D5.5 juta, serta Komitmen Pasti sebesar USD64 jutayang meliputi kegiatan G&G USD1 juta, Survey SeismiK 2D 300 km, Seismik 3D 400 km2 dan pemboran empat sumur.
Sementara itu, empat (empat) WK, yaitu Makasar Strait, Selat Panjang, Andika Bumi Kita dan South East Kalimantan yang belum memiliki pemenang akan dilakukan lelang kembali pada pekan depan.”Bagi blok yang tidak laku, maka ada kemungkinan kita masukan dalam lelang tahap selanjutnya yang akan dibuka pekan depan,” terang Arcandra.
Pemerintah juga memberi kesempatan kembali kepada perusahaan yang sempat mengikuti lelang WK Migas Konvensional Tahap II namun gagal menjadi pemenang. “Kita membuka company-company yang seandainya berminat melakukan re-bid (lelang ulang) terhadap WK yang ditetapkan hari ini yang tidak ada pemenangnya. Mereka diperbolehkan (ikut lagi),” pungkas Arcandra.
Di samping itu, Pemerintah mempunyai opsi lain dengan menawarkan WK Migas yang belum memiliki pemenang kepada PT Pertamina. “Secara lisan Pertamina minat untuk melakukan joint study, kita lihat dulu nanti,” ujar Direktur Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto.