Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tabang batu bara, PT Indotambang Raya Megah,Tbk (IMTG) melaporkan kegiatan eksplorasi yang dilakukan sepanjang Oktober sampai Desember 2023. Dalam periode tiga bulan, perusahaan melaksanakan kegiatan eksplorasi dengan fokus pada aktivitas Pengeboran preproduction dan development dengan metode Pengeboran lubang terbuka (Open hole) dan Pengeboran inti (Coring) di masing – masing anak perusahaan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM).
Di anak usahanya, PT. Trubaindo Coal Mining, pengeboran dilakukan pada area Blok Utara dan Blok Selatan yang terletak pada Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini dilakukan oleh pihak Kontraktor Pengeboran PT. Cosyindo Teknik (CT). Di sepanjang periode Oktober – Desember 2023, telah dilakukan kegiatan pengeboran preproduction pada Blok Utara setelah izin revisi RKAB 2023 disetujui. Kemudian di Blok Selatan (SB1 & SB2) kegiatan pengeboran preproduction juga telah dilakukan, sedangkan untuk Blok Selatan (SB3) masih menunggu izin PPKH Eksplorasi disetujui oleh KLHK.
Di area konsesi milik PT. Indominco Mandiri operasi pengeboran dilakukan pada Blok Barat dan Blok Timur yang terletak pada Kecamatan Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kecamatan Bontang Utara dan Selatan Kabupaten Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan Pengeboran dilakukan oleh pihak Kontraktor Pengeboran PT. Geryndo Utama (GU) dengan menggunakan empat (4) unit Jackro 175.
Di periode Oktober – Desember 2023, PT. Indominco Mandiri hanya melakukan aktivitas pengeboran di Blok Barat berupa pengeboran pre-production sebanyak 70 lubang dengan kedalaman 3.750,53 meter. Pemboran yang dilakukan berupa pemboran open hole sebanyak 40 lubang dengan kedalaman 3.299,82 meter dan pemboran coring sebanyak 30 lubang dengan kedalaman 450,53 meter diarea pit 24 dan pit 13W1.
Sementara Pada Blok Timur tidak ada aktifitas pengeboran di wilayah ini. Pada kegiatan pemboran preproduction dilakukan pengambilan sample sebanyak 70 ply sample. Guna mendukung kegiatan penambangan selama bulan Okto ber – Desember 2023 telah dilakukan pengambilan sampel batubara sebanyak 322 sampel yang didapat dari area existing pit dan ROM. Biaya total pengeboran untuk periode Oktober – Desember 2023 sebesar Rp. 1.307.699.353.
Dari hasil Pengeboran pre-production akan dilakukan pembaruan korelasi data lapisan batubara dan perkiraan jumlah batubara yang akan ditambang. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan cadangan batubara tahap selanjutnya sebelum dilakukan kegiatan penambangan pada daerah tersebut.
Selanjutnya operasional pengeboran juga dilakukan di tambang PT Bharinto Ekatama yang berlokasi di Kec. Damai, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur dan Kec.Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Luas wilayah kerja mencapai 17.311 Ha sebagaimana terdapat pada lampiran surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara bertanggal 12 April 2017. Luasan sebelumnya adalah
22.000 Ha.
Luasan wilayah kerja tersebut terbagi menjadi tiga area utama (blok), yakni Blok Biangan seluas 4.707 Ha di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, Blok Lempenang seluas 7.943 Ha di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah serta Blok Tenaik sebelumnya
bernama Blok Skidding seluas 4.661 Ha yang seluruhnya di wilayah Kalimantan Timur.
Pada periode Oktober – Desember 2023, PT Bharinto Ekatama melakukan aktifitas pengeboran pra produksi di Blok Lempanang pada 47 Lubang bor dengan kedalaman 668 meter untuk Open Hole dan 619 meter bor inti (Coring) dan kegiatan eksplorasi pada Blok Tenaik dengan ijin PPKH Eksplorasi di Tahun 2023, untuk kegiatan pengeboran telah dilakukan pengeboran eksplorasi pada 103 lubang bor dengan kedalaman 9772 meter untuk Open Hole dan 1371 meter bor inti (Coring).