Jakarta,TAMBANG,- Kegiatan eksplorasi memiliki peran penting dalam kegiatan usaha pertambangan. Oleh karenanya setiap perusahaan tambang wajib untuk melaksanakan kegiatan eksplorasi termasuk eksplorasi lanjutan. Perusahaan tambang emas nasional PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB) baru-baru ini melaporkan kegiatan eksplorasi yang dilakukan sepanjang kuartal I tahun 2024.
Dalam tiga bulan awal tahun ini, area aktivitas eksplorasi dilakukan di Blok Bakan yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM) dan di Blok Doup yang dikelola PT Arafura Surya Alam (PT ASA). Di Blok Bakan, target penyelidikan dilakukan di Area West Tapagale berupa pemetaan geologi permukaan lewat pengambilan contoh batuan dengan metode puritan, pengambilan contoh tanah, serta kegiatan pengambilan data geofisika.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi sumber daya dan mencari area sumber daya baru. Metode geologi yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan detail dengan analisa geokimia dari seluruh contoh yang diperoleh dari lapangan. Juga survey geofisika dengan menggunakan metode geolistrik IPDD–Dipole-Dipole. Metode ini bertujuan mengukur resistivity dan chargebility untuk menafsirkan kondisi geologi di bawah permukaan demi meningkatkan akurasi target pengeboran. Kemudian analisa spektral dengan metode SWIR (short wave infra red) yang bertujuan untuk mengetahui jenis mineral lempung dan oksida besi.
Area kegiatan eksplorasi seluas 67 ha dan pengambilan sampel permukaan sebanyak 317 sampel yang meliputi area North Villa dan Air Panas di Area Tapagale.
Berdasarkan kegiatan pemetaan dan pengambilan sampel permukaan diketahui bahwa di West Tapagale terdapat dua area yang memiliki style mineralisasi yang berbeda. Pada area North Villa secara geologi tersusun oleh litologi TFVDA, TFVAN dan BD yang ditemukan dipermukaan. Area ini memiliki karakteristik mineralisasi endapan emas tipe epitermal sulfidasi tinggi, dengan zona alterasi yang terdiri dari silika masif, silika vuggy, argilik lanjut, argilik hingga kloritik, dengan tingkat oksidasi yang kuat hingga sangat kuat.
Dari sini disimpulkan mineralisasi yang ada di area North Villa umumnya berupa mineral pirit dan juga mineral oksida besi seperti hematit-goetit yang mengisi rekahan dan tekstur lubang pada batuan.
Selain itu, dijumpai juga TFVAN dan BD yang tersebar secara setempat di area North Villa. Batuan samping di North Villa diterobos oleh urat kuarsa (QVN) dengan arah relatif timur laut dengan lebar zona ±3m pada permukaan. Struktur geologi berupa struktur pasca mineralisasi (postmineralization), yaitu zona shear (rekahan gerus) yang berarah timur laut – barat daya dan barat laut-tenggara.
Secara umum, geometri endapan di area North Villa memanjang barat laut-tenggara yang dikontrol oleh keberadaan batuan TFVDA dan struktur koridor barat laut-tenggara di area tersebut. Sementara untuk persebaran mineralisasinya memanjang timur laut-barat daya yang di kontrol oleh struktur geologi yang berarah timur laut-barat daya.
Sementara itu, di area Air Panas secara keseluruhan tersusun oleh litologi SLM (sedimentary limestone), TFVAN, VAN, minor TFVDA dan travertine. TFVDA banyak ditemukan pada topografi yang lebih tinggi dibandingkan dengan TFVAN dan VAN. Alterasi tersusun oleh silika+/-argilik, argilik, dan kloritik. Di area Air Panas dikontrol oleh sistem urat (vein system) dengan tekstur yang menunjukkan tipe epitermal sulfidasi rendah seperti kuarsa masif, crustiform-colloform, cockcade, chalcedony, banded, dan lattice. Mineralisasi yang hadir umumnya mineral black sulphide dan minor pirit, setempat oksida besi yang hadir seperti hematit-gutit.
Pada periode Triwulan I tahun 2024 ini dilakukan juga kegiatan pengambilan contoh tanah. Berdasarkan data contoh tanah atau soil permukaan yang telah dianalisa diketahui bahwa secara umum anomali geokimia Au (15ppb) hampir tersebar di seluruh area West Tapagale. Pola persebaran anomali Au tersebut secara umum berbanding lurus dengan kehadiran alterasi vuggy quartz, massive quartz dan advanced argillic.
Area West Tapagale bagian utara dicirikan dengan kehadiran unsur anomali Cu, As, Pb dan Li yang mucul secara bersamaan dengan nilai anomali yang tinggi pada setiap elemen tersebut. Secara umum anomali Au di area West Tapagale bagian utara memiliki korelasi positif dengan anomali Cu, Pb, As dan Li. Sedangkan untuk area West Tapagale bagian selatan memiliki korelasi menengah dengan unsur As, Cu, Pb dan Li.
Selain itu sepanjang periode Triwulan I tahun 2024 ini telah diselesaikan pemodelan 3D ground magnetic dan Reduce to Pole (“RTP”) di area West Tapagale. Nilai respon magnetik di area Air Panas termasuk rendah, hal ini diartikan bahwa litologi di area ini dominan telah mengalami perubahan.
Semua data anomali geofisika pada area Air Panas mengkonfirmasi adanya zona alterasi dan mineralisasi, serta adanya struktur geologi yang berkembang di area tersebut. Respon anomali magnetik yang bernilai tinggi dominan ditemukan di area Selatan. Singkapan urat kuarsa yang menunjukkan bahwa area tersebut tidak banyak mengalami alterasi dan mineralisasi, sehingga menyebabkan berkurangnya area yang menarik untuk ditindaklanjuti.
Ke depan, Perusahaan akan melakukan beberapa kegiatan eksplorasi. Mulai dari melanjutkan program pemetaan geologi permukaan di area West Tapagale, East Tanoyan, South Durian, Upper Tobayagan dan Pusian. Kemudian program geofisika geolistrik-IPDD di area West Tapagale untuk menemukan target pengeboran baru di area Bakan. Juga program pengeboran di area West Tapagale, Main Ridge, South Tanoyan (Matali) dan Upper Tobayagan untuk mendapatkan tambahan sumber daya. Di sepanjang periode kuartal I ini, biaya eksplorasi dari PT JRBM mencapai USD148,577.
Eksplorasi Lanjutan Di Blok Doup
Sementara itu kegiatan eksplorasi PT ASA dilakukan di daerah Doup. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, kegiatan eksplorasi difokuskan pada studi geometalurgi untuk recovery yang meliputi kegiatan review drill core dan re-logging kualitatif dari data sampel metalurgi tahun 2023. Juga kegiatan analisa dan interpretasi sub-domain dari parameter kualitatif serta interpretasi mineralization form pada beberapa type section.
Kegiatan studi geometalurgi untuk recovery dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi korelasi kontrol geologi dengan presentase BLEG dan QLT. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari keterkaitan antara parameter kualitatif pengeboran metalurgi tahun 2023 dengan parameter kuantitatif hasil uji metalurgi dari nilai QLT, BLEG dan recovery. Parameter kualitatif tersebut berdasarkan hasil re-logging pada sejumlah titik pengeboran yang berkaitan dengan uji metalurgi, sedangkan parameter kuantitatif diperoleh dari data hasil uji metalurgi di laboratorium.
Selain itu kegiatan studi geometalurgi juga bertujuan recovery untuk mengidentifikasi korelasi kontrol geologi dengan presentase BLEG dan QLT. Di periode ini juga dilakukan kegiatan penyusunan sub-domain mineralisasi di Proyek Doup. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan parameter dari data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif sendiri diperoleh dari hasil re-logging dan re-interpretation sampel metalurgi tahun 2023 yang dilakukan untuk menentukan data kualitatif terutama jenis litologi (hostrock), alterasi, mineralisation form and texture dan juga data yang lainnya sebagai data pendukung seperti kandungan clay, total sulphide, kandungan basemetal, BOCO/BOMO, serta gold deportment.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil pengujian metalurgi sampel tahun 2023, yang terdiri dari data primer (QLT/BLEG, base metal, dan head grade gold) dan data sekunder (BOCO/BOMO, kandungan Clay-PSD, DLT-size friction, rasio Ag/Au, proportion/volume mineralisasi and vein).
Dari hasil analisa dan interpretasi parameter mineralisasi kuantitatif dan kualitatif tersebut, akan ditentukan model-model sub-domain yang dituangkan ke dalam sebuah section/penampang. Dari domain mineralisasi yang sudah ada akan dibuatkan sub-domain berdasarkan hasil uraian interpretasi dari jenis mineralisation form and total sulphide. Selanjutnya, dilakukan uraian interpretasi berdasarkan komposisi kuantitatifnya seperti nilai QLT, BLEG, GRG-CIL, basemetal, dan head grade Au.
Ke depan PT ASA akan melakukan beberapa kegiatan eksplorasi mulai dari melanjutkan kegiatan re-logging geometalurgi (lithology, alteration,mineralization form, total sulfide, clay proportion, sub domaining). Kemudian melanjutkan interpretasi dan pengeplotan type section sub-domain. Memulai pekerjaan re-loging untuk section berikutnya, yaitu PND-09 dan BTG09. Dan melakukan studi PSD dan XRD representative sampling. Di sepanjang kuartal I, PT ASA mengeluarkan biaya eksplorasi sebesar USD112,371.