Jakarta,TAMBANG, Indonesia kembali mencatat kinerja ekspor positif selama Maret 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Maret 2022 mencapai US$26,50 miliar atau naik 29,42 persen dibanding nilai ekspor Februari 2022. Dijelaskan juga bahwa dibanding Maret 2021 nilai ekspor naik sebesar 44,36 persen.
Kinerja ekspor yang positif ini ditopang oleh ekspor nonmigas selama Maret yang tercatat mencapai US$25,09 miliar. Dibanding capaian bulan Februari naik 28,82 persen juga naik 43,82 persen dibanding ekspor nonmigas Maret 2021.
“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2022 mencapai US$66,14 miliar atau naik 35,25 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$62,84 miliar atau naik 35,87 persen,”demikian laporan tersebut.
Dijelaskan juga bahwa peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2022 terhadap Februari 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral yang tercatat sebesar US$1.632,5 juta atau 54,45 persen. Sementara penurunan terbesar terjadi pada barang dari besi dan baja sebesar US$20,1 juta atau setara 11,77 persen.
Sementara jika dilihat dari sector, maka ekspor nonmigas hasil industri pengolahan selama periode Januari–Maret 2022 naik 29,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan yang naik 10,30 persen. Kemudian ekspor hasil tambang dan lainnya juga naik 78,65 persen.
Lalu negara yang menjadi tujuan ekspor untuk yang nonmigas pada Maret 2022 yang terbesar adalah ke Tiongkok yang mencapai US$5,48 miliar. Kemudian disusul Amerika Serikat US$2,83 miliar dan India US$2,06 miliar. Kontribusi dari ketiga Negara ini mencapai 41,34 persen. Sementara ekspor ke negara-negara di kawasan ASEAN dan Uni Eropa yang meliputi 27 negara masing-masing sebesar US$4,98 miliar dan US$1,86 miliar.
Ekspor Indonesia pada Maret 2022 naik 29,42 persen dibanding Februari 2022, yaitu dari US$20.472,9 juta menjadi US$26.496,0 juta. Sementara jika dibanding Maret 2021, ekspor naik 44,36 persen. Peningkatan ekspor Maret 2022 dibanding Februari 2022 disebabkan meningkatnya ekspor nonmigas 28,82 persen yaitu dari US$19.478,1 juta menjadi US$25.090,9 juta. Demikian juga ekspor migas naik 41,24 persen dari US$994,8 juta menjadi US$1.405,1 juta.
Peningkatan ekspor migas ditopang meningkatnya ekspor minyak mentah 48,59 persen menjadi US$146,5 juta lalu hasil minyak 40,57 persen menjadi US$459,9 juta. Demikian juga ekspor gas naik 40,35 persen menjadi US$798,7 juta.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari–Maret 2022 mencapai US$66,14 miliar atau naik 35,25 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor kumulatif nonmigas mencapai US$62,84 miliar atau naik 35,87 persen.
Sementara neraca perdagangan Indonesia Maret 2022 mengalami surplus US$4,53 miliar. Surplus ini diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas yang lebih tinggi, yakni US$6,62 miliar. Namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas US$2,09 miliar. Selama Januari–Maret 2022, meskipun sektor migas mengalami defisit US$5,32 miliar, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$14,65 miliar. Sehingga secara keseluruhan mengalami surplus US$9,33 miliar.