TAMBANG, JAKARTA. HARGA minyak di masa mendatang tampaknya akan berada di kisaran US$40-45 per barel. Hal ini dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada media televisi CNBC, Ahad kemarin, di sela-sela pertemuan G20 di Hangzou, Cina. Indonesia merupakan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Indonesia masuk sebagai anggota G-20, kelompok negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Menurut data OPEC, pada 2015 ekspor minyak Indonesia mencapai $6,4 miliar.
Menteri Sri Mulyani meramalkan, harga minyak akan di kisaran $40-45 per barel. ‘’Kalau kita lihat dari sisi permintaan dan penawaran, tampaknya harganya di kisaran itu,’’ katanya.
‘’Di bujet kami, kami memperhitungkan harga minyak di kisaran $40-45. Itu kami tetapkan setelah melihat sisi pasokan dan permintaan minyak dan gas. Saya merasa nyaman dengan perkiraan itu,’’ lanjutnya.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk penyerahan Oktober mendatang, jatuh kembali di bawah $45, pekan lalu. Minyak dengan sulfur rendah itu sudah naik 19% sejak awal tahun ini, tetapi masih jauh di bawah harga sebelum Juli 2014, yang di atas $100 per barel.
Minyak dan gas bumi merupakan industri penting di Indonesia. Tetapi, Indonesia kini tak semata-mata tergantung pada keduanya. Industri, pertanian, pertambangan, juga pariwisata, kini memegang peran penting. Pada 2015, menurut data OPEC Indonesia mengekspor 315.100 barel minyak, setiap hari.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 4,9% tahun ini, dan 5,3% pada 2017. Juni lalu, lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor’s memberi peringkat BB+ dengan proyeksi positif bagi Indonesia. Artinya, posisi Indonesia bisa ditingkatkan menjadi pertingkat investasi.
Lembaga pemeringkat Fitch dan Moody’s Inverstors Services juga memberi nilai yang sama. Artinya, Indonesia memiliki peluang besar untuk membayar utang, dan kemungkinan kecil gagal.
Menteri Sri Mulyani mengatakan optimistis bahwa peringkat Indonesia akan meningkat, mengingat program andalan pemerintah yang saat ini cukup menjanjikan, yakni infrastruktur, reformasi pajak, dan meningkatkan peran swasta.
Sumber foto: cctrends.cipe.org