Jakarta,TAMBANG, Pemerintah terus berupaya meningkatkan investasi di sektor energi baru dan terbarukan. Salah satunya dengan menjajaki kerja sama dengan beberapa negara diantaranya Denmark. Indonesia sebelunya telah menandatangani kerja sama dalam bingkai Indonesia Denmark Energy Partnership Programme (INDODEPP).
Dalam kerangka tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif melaksanakan virtual bilateral meeting dengan Menteri Iklim, Energi, dan Utilitas Denmark, H.E. Dan Jorgensen. Pertemuan tersebut membahas kerja sama Indonesia – Denmark di sektor energi baru dan terbarukan serta rencana peningkatan investasi Denmark di Indonesia.
Dalam pertemuan ini juga dilakukan penandatanganan resmi Protokol Amandemen Kedua Indonesia – Denmark bidang Energi Terbarukan, Bersih dan Konservasi Energi. Ini merupakan pembaruan dari MoU yang ada dan sekaligus memfasilitasi Kerjasama INDODEPP dan kegiatan kerjasama energi lainnya di masa depan.
“Sejak penandatanganan MoU EBT antara Indonesia – Denmark pada tahun 2015 lalu, Denmark telah menjadi negara yang berperan penting bagi Indonesia. Melalui MoU tersebut, bersama-sama dengan Denmark, kami menjalin kerjasama yang strategis di bidang Energi, di antaranya Energy Modelling, Integrasi EBT, dan efisiensi energi,” terang Menteri Arifin.
Penandatanganan Protokol Amandemen Kedua Indonesia – Denmark ini menjadi bentuk keseriusan kedua negara dalam mencapai tujuan INDODEPP 2020 – 2025. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan energi nasional Indonesia secara berkelanjutan dalam memenuhi target NDC, target SDG7 dan SDG13. Juga pencapaian target 23% energi terbarukan pada tahun 2025.
Menteri Energi, Utilitas dan Perubahan Iklim Denmark, H.E. Dan Jorgensen dalam kesempatan itu mengatakan kerjasama antara Indonesia dan Denmark dapat menjadi langkah nyata guna meningkatkan perkembangan energi terbarukan.
“Sehubungan dengan meningkatnya jumlah negara yang berkomitmen untuk melaksanakan netralitas karbon dan keuangan internasional mulai beralih dari batubara dan bahan bakar fosil lainnya, kerja sama antara Indonesia dan Denmark akan menjadi contoh untuk meningkatkan energi terbarukan sekaligus mengurangi ketergantungan pada batubara. Dengan perjanjian ini, kedua negara mengambil langkah bersama untuk memerangi krisis iklim global,” tutup Menteri Jorgensen.