Jakarta, TAMBANG – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM), membidik produksi batu bara sebesar 19,5-20,2 juta ton pada tahun 2024. Sementara target penjualannya ditargetkan mencapai 24,9-25,6 juta ton.
Sebagai pemasok batu bara yang dapat diandalkan dengan ketersediaan kandungan kalori yang variatif, pemasaran produk Indo Tambangraya Megah sepanjang tahun 2023 dilakukan ke berbagai pelanggan di Indonesia sebesar 24%, Tiongkok 33%, Jepang 14%, Filipina 8%, Thailand 5%, Bangladesh 5%, serta sejumlah negara lain di wilayah Asia Pasifik dan Eropa.
Di samping itu, selama periode 2023, perusahaan juga mencatatkan kinerja operasional dan penjualan yang baik di tengah penurunan harga batubara di sepanjang tahun 2023. Capaian kinerja di tengah penurunan harga jual rata-rata batu bara ini merefleksikan keberhasilan dan komitmen Perusahaan untuk mensukseskan target-target jangka pendek.
Efektifitas manajemen operasional serta penguatan kolaborasi lintas fungsi menjadi faktor utama penopang pencapaian yang melampaui target ini. Langkah strategis ini mampu mencapai total volume produksi sebesar 16,9 juta ton, atau lebih tinggi 1% dari capaian produksi tahun sebelumnya.
Kinerja positif pada volume produksi juga diikuti oleh total volume penjualan yang mencapai 20,9 juta ton, atau naik sebesar 11%. Di tengah penurunan harga jual batubara yang signifikan, ITM berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 2.374 juta dengan laba kotor Perusahaan pada tahun 2023 tercatat sebesar USD 743 juta, dan marjin laba kotor sebesar 31%.
Sementara laba bersih Perusahaan pada periode tersebut tercatat sebesar USD 500 juta. Dengan menerapkan manajemen kas yang berhati-hati dan pencapaian tingkat efisiensi biaya yang baik, Perusahaan mampu mempertahankan neraca yang sehat.
Hingga 31 Desember 2023, total aset Perusahaan tercatat sebesar USD 2.188 juta dengan total ekuitas sebesar USD 1.789 juta. Perusahaan juga mempertahankan posisi kas dan setara kas yang solid sebesar USD 851 juta.
Hal penting lainnya, pada tahun 2024, ITM akan memberdayakan transformasinya sambil memperkuat bisnis inti pertambangan batubara. Arah pengembangan bisnis ITM mencakup energi terbarukan, jasa energi, serta pertambangan, termasuk pertambangan mineral yang stratejik.