Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan investasi dengan portofolio bisnis terdiversifikasi, PT Indika Energy Tbk. (Indika Energy) memenangkan tender kerjasama pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid dengan baterai untuk Program De-dieselisasi PLN di Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Emiten berkode saham INDY ini tergabung dalam Konsorsium bersama InfraCo Asia Development Pte Ltd. (InfraCo Asia).
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN dan Yovie Priadi, Direktur Utama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), anak usaha dari Indika Energy. Hadir dan menyaksikan Purbaja Pantja, Director and Group Chief Investment Officer PT Indika Energy Tbk; Erik Paper, Country Manager InfraCo Asia Development Pte. Ltd Indonesia; Edwin
Nugraha Putra, Direktur Utama PT PLN Indonesia Power; dan Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN, di Jakarta (21/12).
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN mengatakan PLN terus mendorong pencapaian target netral emisi karbon Indonesia pada 2060. “PLN melakukan sejumlah inisiatif dalam mendukung agenda transisi energi dalam merespon tantangan iklim global. Salah satunya melalui pemanfaatan potensi surya serta energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk
korporasi,” tutur Darmawan.
Program De-dieselisasi ini adalah salah satu inisiatif terbesar PLN. Saat ini terdapat lebih dari 5.200 genset milik PLN di sekitar 2.100 lokasi yang menggunakan bahan bakar solar. Melalui pembangunan PLTS hybrid dengan baterai ini, diharapkan pemakaian bahan bakar solar akan menurun secara signifikan, sehingga mampu berdampak pada penurunan tingkat emisi di Indonesia.
Sementara Azis Armand, Vice President Director and Group CEO Indika Energy menyebutkan Indika Energy bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan Indonesia dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki, melalui kerjasama dengan mitra untuk menghadirkan solusi tenaga surya yang terpercaya dan kompetitif bagi Tanah Air.
Melalui Konsorsium, Indika Energy akan membangun PLTS hybrid baterai untuk kluster Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Lokasi pembangunan akan tersebar di 46 lokasi – yaitu 24 lokasi di Sulawesi, 16 lokasi di Maluku, dan 6 lokasi di Nusa Tenggara. Proses pembangunan PLTS hybrid dengan baterai ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2024.
“Melalui skema Built-Operate-Own (BOO), kami akan merancang, membiayai, membangun, dan mengoperasikan PLTS, dengan baterai selama 20 tahun. PLTS dengan kapasitas sekitar 102 MWp ini akan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai sekitar 252 MWh untuk memperkuat pasokan listrik di timur Indonesia,” tutur Yovie Priadi, Direktur Utama EMITS.
Untuk membangun PLTS hybrid baterai dengan PLN, Indika Energy dan InfraCo Asia membentuk Konsorsium. InfraCo Asia adalah perusahaan pengembangan infrastruktur dan investasi yang dikelola oleh Private Infrastructure Development Group (PIDG), yang saat ini mengelola dana mencapai hampir US$ 3 miliar. Dengan keahlian dan portfolio di sektor energi terbarukan, InfraCo Asia sebelumnya turut mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 168 MWp di Vietnam, pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 29,7 MW di Vietnam, serta pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 2×50 MW di Pakistan.
Setelah penandatanganan, Konsorsium akan membentuk perusahaan patungan baru bersama dengan mitra (perusahaan) wajib dari pihak PLN.
Mengembangkan potensi energi surya di Indonesia, Indika Energy juga bermitra dengan Fourth Partner Energy untuk mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) sebagai perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia pada Maret 2021.
“Pendirian EMITS merupakan wujud komitmen Indika Energy dalam mendiversifikasi portofolio bisnis, mencapai tujuan keberlanjutan, meningkatkan kinerja ESG, serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025,” tutur
Azis.
Fourth Partner Energy, yang dimiliki secara mayoritas oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia, merupakan penyedia solusi energi tenaga surya terdepan di India. Dengan pengalaman yang dimiliki, Fourth Partner Energy turut membantu percepatan strategi pengembangan energi surya di Indonesia, dimana saat ini EMITS telah memasang pembangkit tenaga surya hingga 60 MW di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
“Dengan kompetensi, pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Perusahaan di sektor renewable energy, Indika Energy yakin mampu menghadirkan energi keberlanjutan untuk masyarakat Indonesia, yang diantaranya melalui solusi energi surya,” pungkas Azis.