Beranda ENERGI Energi Terbarukan India Memburu Investasi Energi Terbarukan dari Australia

India Memburu Investasi Energi Terbarukan dari Australia

‘’KAMI akan menggunakan gambar ini agar Australia makin tertaris berinvestasi di India.’’ Kalimat ini disampaikan Menteri Kelistrikan India, Piyush Goyal, kepada wartawan kantor berita India, PTI. Selama empat hari, 8-11 Februari 2016 lalu, Goyal berkunjung ke Australia untuk menghadiri Dialog Energi India-Australia di Sydney. Gambar yang dimaksud Piyush Goyal adalah foto yang menunjukkan ,jaringan transmisi listrik di India.

 

Piyush Goyal tak hanya ingin investasi Australia di kelistrikan. Dalam pertemuan meja bundar di Brisbande, ia menyampaikan keinginannya terhadap LNG dari Australia. Kerjasama dengan Australia ini diharapkan bisa meningkatkan pemakaian energi bersih di India.

 

‘’Tak ada pasar yang lebih besar ketimbang India bagi Anda saat ini,’’ kata Goyal. Ia berbicara di depan utusan perusahaan besar yang memiliki perwakilan di Australia. Di antaranya, Glencore, Rio Tinto, Geo Gas, Carbon Energy. Juga hadir anggota Dewan Sumber Daya Alam Queensland serta Otoritas Investasi dan Perdagangan Queensland.

 

Piyush Goyal juga menekankan bahwa karena harga listrik dari bahan bakar batu bara di India harganya kurang dari 5 sen dollar per kilowatt, pemasok LNG dari Australia juga harus mempertimbangkan harga jualnya. Jangan sampai harga listrik dari LNG lebih mahal ketimbang harga listrik dari batu bara.

 

Pada 2022, India ingin menambah 175 GW kapasitas energi terbarukan. Di luar itu, India ingin menghasilkan listrik dari sel surya sebanyak 100 GW, 260 GW dari pembangkit termal dan nuklir, serta 62 GW dari pembangkit listrik tenaga air.

 

Lembaga energi International Energy Agency (IEA) memperkirakan, India akan menginvestasikan sebanyak $845 miliar pada jaringan transmisi dan distribusi, antara 2015-2040, untuk memastikan listrik sampai ke konsumen. ‘’Aturan kami dalam hal sumber daya listrik termal jauh lebih ketat ketimbang negara berkembang lain,’’ kata Goyal

.

Untuk itu, India membutuhkan pembangkit berbasis gas, yang bisa menjadi penyangga tatkala malam hari atau mendung. Pada malam dan mendung, energi terbarukan berbasil sel surya tidak bisa berproduksi secara optimal.

 

Dengan adanya eksplorasi batu bara besar-besaran di India, Australia diharapkan bisa berinvestasi di bidang coal bed methane.

 

Piyush Goyal berada di Australia untuk memimpin delegasi India dalam acara bertajuk ‘’Dialog Ketahanan Energi India-Australia’’. Dialog itu memfokuskan pada keahlian Australia di bidang gas alam cair (LNG), energi terbarukan, serta teknologi batu bara bersih.

 

Untuk menindaklanjuti pertemuan itu, Kementerian Perminyakan India mendirikan kelompok kerja LNG beranggotakan pejabat dari Kementerian Perminyakan dan Gas Alam, serta seorang pejabat senior Australia.

 

Foto: Piyush Goyal. Sumber: youtube.com