New Delhi, TAMBANG. BUMN India untuk pengangkutan dan perdagangan gas alam, GAIL (India) Ltd, perusahaan pembangkit listrik NTPC Ltd, dan perusahaan logistik gas, Petronet LNG, tengah menjajaki peluang untuk mengimpor gas alam dari perusahaan Australia. Rincian kerjasama itu akan difinalkan dalam dua bulan. Hal itu disampaikan Menteri Sumber Daya Listrik, Piyush Goyal, yang hari ini tengah di Brisbane untuk mengadakan dialog energi bilateral.
Sebagaimana dikutip media tentang bursa, Live Mint, hari ini, Australia memiliki cadangan gas 2,8 triliun meter kubik, sekitar 2% dari total cadangan dunia. Australia juga merupakan eksportir utama batu bara, gas, uranium. Total ekspor energi pada 2013-2014 mencapai US$ 71 miliar.
Piyush Goyal meminta perusahaan Australia memasok gas pada harga yang wajar, mengingat India menggunakan gas itu untuk menggantikan peran batu bara. ‘’Karena listrik berbasis batu bara diperoleh di India dengan harga di bawah 5 sen dolar per kilowatt jam, pemasok LNG harus mengacu pada angka tersebut. Harganya harus bersaing,’’ kata Goyal.
India tengah bersemangat menerapkan kebijakan teknologi batu bara bersih untuk mengurangi emisi karbon. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit berbahan bakar batu bara termal saat ini memiliki porsi 70% dari total kapasitas seluruh pembangkit yang mencapai 284 gigawatt.
Meski gas dapat diperoleh di pasar tunai internasional, dengan harga $2 per juta metrik British termal unit, akan tetapi karena ada biaya pencairan, pengangkutan, regasifikasi, membuat harganya menjadi dua kali lipat ketika mencapai India.