Pune, India – TAMBANG. Gaung mega proyek kelistrikan yang ditabuh Pemerintah Joko Widodo sampai juga ke Negeri Mahabarata. Perusahaan mesin pembangkit asal India, Kirloskar Oil Engines Ltd (KOEL) mengincar ekspansi ke Indonesia. Tahun 2016 mendatang, Kirloskar berencana membuka kantor di Indonesia, sebagai pembuka jalan untuk melipatgandakan pendapatan ekspor di 2018.
Selain Indonesia yang dilirik sebagai pasar baru dengan pertumbuhan industri kelistrikan, Kiloskar juga akan memperluas sayap ke Amerika Serikat. Amerika Serikat memang diakui sebagai pasar terbesar dunia.
“Pasar internasional lain juga sudah masuk dalam radar pengamatan kami,” ungkap RR Deshpande, Direktur Eksekutif Kirloskar, seperti dikutip The Hindu Business Line, Selasa (16/8).
Anak usaha konglomerasi Kirloskar Group yang bermarkas di Pune, India, itu juga baru-baru ini merogoh kocek sedalam Rs75 crore atau sekitar Rp150 miliar untuk investasi. Investasi tersebut ditujukan untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat, agar produk-produknya bisa dipasarkan di negara-negara dengan standar tinggi.
Tahun ini, Kirloskar telah mengantongi Rs200 crore atau Rp4 triliun, dari hasil penjualan genset ke negara-negara yang sebagian besar terletak di benua Afrika. Angka inilah yang tahun 2018 ditargetkan berlipat menjadi Rs500 crore atau sekitar Rp10 triliun. Bisnis pembangkitan listrik sendiri menyumbang 40% pendapatan total perusahaan itu.
Merk dagang genset portabel berbahan bakar minyak yang dipasarkan pun sengaja diubah agar lebih populer, dari Kirloskar Green menjadi KOEL Green.