Jakarta, TAMBANG – PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) mengerahkan berbagai upaya untuk memastikan keberadaan dan keselamatan dua orang karyawannya, Heriawan Sumarno (23) dan Restu Afriangga (23). Keduanya diduga adalah penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin (18/6) sekitar pukul 17:30 WIB di perairan Danau Toba, ketika sedang berlayar dari Pelabuhan Tiga Ras di Kabupatan Simalungun menuju Simanindo di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Inalum telah mengirimkan dokter, tenaga kesehatan, beserta ambulans dan obat-obatan untuk membantu seluruh korban penumpang KM Sinar Bangun. Inalum juga mengantisipasi penangangan penemuan korban yang diselamatkan oleh tim SAR yang hingga kini masih menyisir perairan Danau Toba.
“Seluruh manajemen dan karyawan Inalum berdoa dan berharap semoga Allah SWT memberikan keselamatan bagi Heriawan, Restu dan puluhan penumpang KM Sinar Bangun lainnya yang hingga saat ini masih belum ditemukan. Semoga keluarga para korban diberi kekuatan dan ketabahan,” kata Direktur Utama Inalum Budi G. Sadikin, dalam keterangan resminya, Rabu (20/6).
Kepada keluarga korban meninggal dunia, Budi mengucapkan bela sungkawa yang mendalam. “Semoga amal ibadahnya diterima di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan yang mendalam,” tutur Budi Gunadi.
Heriawan dan Restu bergabung bersama Inalum pada tahun 2014 dan 2015. Saat ini keduanya bekerja sebagai operator di smelter Inalum di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.