Jakarta, TAMBANG – Nilai impor Indonesia Juli 2018 menunjukkan angka fantastis. Impor ternyata lebih tinggi dari ekspor. BPS menunjukkan data , impor mencapai USD18,27 miliar atau naik 62,17 persen dibanding Juni 2018. Demikian pula jika dibandingkan Juli 2017 meningkat 31,56 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) RI pada Selasa (15/8) melansir, impor nonmigas Juli 2018 mencapai USD15,66 miliar atau naik 71,54 persen dibanding Juni 2018, demikian juga jika dibanding Juli 2017 naik 29,28 persen.
Impor migas Juli 2018 mencapai USD2,61 miliar atau naik 22,20 persen dibanding Juni 2018 dan meningkat 47,09 persen dibanding Juli 2017.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Juli 2018 dibanding Juni 2018 adalah, golongan mesin dan pesawat mekanik USD1.096,3 juta (71,95 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan gula dan kembang gula sebesar USD35,8 juta (20,00 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Juli 2018 ditempat oleh China dengan nilai USD24,83 miliar (27,39 persen), Jepang USD10,45 miliar (11,53 persen), dan Thailand USD6,34 miliar (6,99 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 20,55 persen, sementara dari Uni Eropa 9,27 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Juli 2018, mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 27,03 persen, 22,99 persen, dan 30,44 persen.