Beranda Batubara Impor Batu Bara Vietnam Terus Naik, Termasuk dari Indonesia

Impor Batu Bara Vietnam Terus Naik, Termasuk dari Indonesia

JAKARTA, TAMBANG. PERMINTAAN batu bara di Vietnam diperkirakan akan terus naik menjadi 86,4 juta ton pada 2020. Tahun ini, kebutuhan Vietnam diperkirakan 47,5 juta ton. Menurut perkiraan, pada 2025, kebutuhannya mencapai 121,5 juta ton, dan menjadi 166,6 juta ton pada 2030.

 

Sektor ketenagalistrikan Vietnam menjadi pemakai utama batu bara di Vietnam. Tahun ini, sekitar 33,2 juta ton, atau 70% dari total konsumsi batu bara di Vietnam digunakan oleh sektor kelistrikan.

 

Pada 2020, sektor tenaga listrik memerlukan 64,1 juta ton, atau 74,2% dari total konsumsi listrik, mencapai 96,5 juta ton atau 79,4% pada 2025, dan 131,1 juta ton atau 83,7% pada 2030.

 

Konsumen lainnya adalah pabrik semen, pupuk, kimia, industri baja.

 

Vietnam memproduksi 41,5 juta ton batu bara pada 2015, naik 1,7% dari 40,8 juta ton pada 2014.

 

Berdasar data Bea Cukai Vietnam, pada 2015, Vietnam mengimpor 6,96 juta ton batu bara, naik 125% ketimbang tahun sebelumnya. Impor itu sebagian besar berasal dari Indonesia (1,95 juta ton, naik 24,3%), Cina (1,74 juta ton, naik 267,8%), dan Australia (1,44 juta ton, naik 165,3%).

 

Media Platts.com melaporkan, Vietnam diperkirakan memproduksi 41-44 juta ton batu bara pada 2016, 47-50 juta ton pada 2020, 51-54 juta ton pada 2025, dan 55-57 juta ton pada 2030.

 

Vietnam merencanakan menyelesaikan pembangunan terminal batu bara Duyen Hai, di Provinsi Tra Vinch bagian selatan. Terminal itu akan mampu mengelola bongkar-muat hingga 40 juta ton setahun, dan mampu didarati kapal pengangkut berkapasitas 160.000 ton berat mati.

 

Foto: impor  oleh Vinacomin, perusahaan batu bara terbesar Vietnam.

Sumber foto : Viet Nam News