Beranda Event IMF 2019: Proyeksi Kebijakan Batu Bara Nasional Pasca Pilpres 2019

IMF 2019: Proyeksi Kebijakan Batu Bara Nasional Pasca Pilpres 2019

Jakarta, TAMBANG – Kebijakan dan proyeksi pasar batu bara tahun 2019 masih menjadi pertanyaan banyak pihak pelaku industri pertambangan. Terlebih pasca Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, menimbulkan pertanyaan baru, bagaimana penerapan road map kebijakan batu bara dalam lima tahun ke depan?

 

Direktur PT Media Bakti Tambang, sebagai pemegang brand Majalah TAMBANG, Atep Abdurofiq, mengatakan, pertanyaan-pertanyaan itu muncul sangat banyak terutama di tahun politik ini. Bagaimana kebijakan yang akan diterapkan pemerintahan setelah Pemilu nanti, khususnya terkait dengan kebijakan pasokan batu bara dalam negeri dan kebijakan ekspor batu bara. 

 

Untuk menjawab hal tersebut, Atep menambahkan, Majalah TAMBANG kembali akan menggelar Indonesia Mining Forum (IMF) 2019 yang akan membahas kebijakan batu bara nasional tahun 2019.

“Pertemuan ini akan membahas semua pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Karena pembicara yang hadir adalah mereka yang kompeten di pemerintahan dan industri batu bara,” kata Atep.

 

Rencananya, IMF 2019 akan dibuka oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan sebagai keynote speech. Kemudian pada sesi diskusi akan hadir Dirjen Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, Gubernur Kalimantan Timur, Isran  Noor. Ketua Umum APBI-ICMA, Pandu Sjahrir.

 

Selain itu, Direktur Utama PTBA. Arviyan Arifin, Direktur Program Pengembangan Mineral dan Batu Bara Ditjen Minerba Muhammad Wafid. Direktur Perencanaan PT PLN, Syofi  Felienty Roekman, CEO PT Arutmin Indonesia Ido Hutabarat dan Ketua Umum Perhapi, Rizal Kasli.

 

Turut mendukung acara ini, BUMA, PT Mifa Bersaudara, PT Tunas Inti Abadi, PT Pama Persada dan Chakra Jawara.