Jakarta, TAMBANG – Mantan Meteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menngungkapkan kedekatannya dengan menteri penggantinya, Arifin Tafsir,
Kata Jonan, Arifin adalah seorang kawan lama, yang dikenalnya sejak 20 tahun silam.
Saat Arifin menjabat sebagai Duta Besar untuk Jepang, Jonan kerap berkujung ke kediaman Arifin di Negeri Sakura. Ia tak segan langsung datang ke rumah tanpa diundang.
“Saya sering kali dalam 3 tahun itu hampir 15 kali ya Pak ya. Diajak makan di rumahnya mungkin 5 kali ada. Saya ke rumahnya ada 10 kali, yang limanya saya diajak atau gak saya telpon saya mau kesana. Terima kasih pak sering ditraktir,” ungkap Jonan saat serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/10).
Jonan juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Arifin sebagai Menteri ESDM. Menurutnya sosok Arifin tidak asing dengan sektor energi.
“Mungkin kalau asing itu di sektor mineral dan batu bara saja. Tapi kalau sektor energi apalagi gas, beliau juga sebelumnya bertugas di PT Pupuk Indonesia ya lama,” lanjut Jonan.
Selain itu, Jonan juga berpesan pada Arifin untuk meningkatkan peran Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas). Hal ini dilakukan agar layanan dan fungsi SKK Migas terhadap peningkatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dapat lebih efektif. Ia juga menitipkan proyek INPEX pada Arifin.
“Saya titip proyek besar INPEX pak, jadi mestinya ini bisa jalan. Untuk SKK harus terus di improve ya organisasi,” kata Jonan.
Menurut Jonan, di Kementerian ESDM ada banyak kegiatan pelayanan masyarakat sehingga memiliki banyak tantangan. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi atensi sendiri supaya tidak ada masalah di kemudian hari.
“Bapak baca nanti banyak keputusan karena harga gas harus menteri yang putuskan, sampai tarif listrik sampai alokasi B30 nantinya, terus IPP dan sebagainya,” ujar Jonan.
Diakhir sambutannya, Jonan mengungkapkan terima kasih pada rekan kerjanya Arcandra Tahar yang telah bekerja sama selama ini. Jonan juga menyampaikan permohonan maaf.
“Terakhir saya mohon maaf atas kekurangan saya kalau karena tangannya cuma dua kepalanya cuma satu mungkin sering gak cocok atau tidak paham dan sebagainya terutama dengan stakeholder, operator, dan rekan rekan saya, dan eks komisi 7,” tutup Jonan.
Ia berharap kepemimpinan Arifin dapat semakin majukan sektor ESDM.