Jakarta-TAMBANG. Indonesian Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) kembali menyelenggarakan ajang Indonesia Tin Conference & Exhibition (ITCE) untuk yang ke-tiga kalinya yang akan diselenggarakan pada 18-20 September mendatang di Bali.
Di tahun ini, Megain Widjaja, CEO ICDX menyatakan tema yabg diangkat sedikit berbeda dengan lawatan sebelumnya. Dengan tema “Navigating Indonesia Becoming The Global Leader in Tin Industry” diyakini bisa memperkuat posisi Indonesia dalam kancah perdagangan global melalui sektor industri timah.
“Saat ini industri timah Tanah Air sedang dihadapkan dengan berbagai tantangan, baik dari dalam atau pun dari luar negeri. Namun kami sangat optimis, Indonesia bisa menjawab berbagai tantangan yang ada, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dan menjadi penentu harga timah dunia,” ungkapnya.
Ajang ITCE 2016, akan dihadiri oleh Menteri Perdagangan Indonesia, Enggartiasto Lukita, yang akan memberikan lanskap perdagangan komoditas di Indonesia dan menjelaskan mengenai dukungan pemerintah untuk lebih memperkuat nama Indonesia, salah satunya dengan meningkatkan performa industri komoditas timah tanah air.
Selain itu, hadir juga Ekonom Internasional, dan para ahli yang kompeten dibidang timah Internasional, untuk memberikan gambaran mengenai tren ekonomi dunia dan Indonesia, yang perlu diketahui demi menjalankan strategi perdagangan dunia yang lebih baik.
Peserta juga akan mendapatkan pemaparan mengenai peluncuran ILB sebagai solusi pusat logistik berikat Indonesia oleh ICDX dan Bea Cukai Indonesia. Peserta juga akan diajak untuk mengetahui secara mendalam mengenai struktur pasar komoditas dan pengembangannya bersama Peter Kettle, yang merupakan Market Analysis ITRI. Lebih menarik lagi, dari ITCE 2016 adalah adanya debat yang akan membahas mengenai penetapan “harga timah yang tepat”.
Acara itu juga akan menjadi momen bagi bertemunya 250 partisipan yang berasal dari 15 negara, baik yang telah menjadi member ICDX ataupun pihak luar.