Jakarta, TAMBANG – Perusahaan energi terdiversifikasi PT Indika Energy Tbk, menggelar syukuran atas hari jadinya yang ke-22 dengan menggelar INDY Fest 2022, festival virtual yang membahas upaya keberlanjutan menuju pencapaian komitmen netral karbon.
Mengusung tema Energizing Indonesia for a Sustainable Future, INDY Fest 2022 yang diadakan pada Rabu, 19 Oktober 2022 membahas topik hangat terkait kesiapan Indonesia bertansisi menuju kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan serta manajemen hutan di Indonesia sebagai upaya bersama untuk mengatasi perubahan iklim.
Turut hadir dalam acara Vice President Director and Group CEO Indika Energy, Azis Armand, Director and Group Chief Investment Officer Indika Energy, Purbaja Pantja, dan President Director Indika Nature, Leonardus Herwindo.
Leonardus menceritakan terkait dukungan Indika Energy dalam keberlanjutan melaui Indika Nature. Menurutnya, sejauh ini perusahaan mengelola lebih dari 160 hektar lahan di Kalimantan Timur untuk mendukung pengelolaan jejak karbon Indonesia.
“Pengelolaan hutan berkelanjutan ini tentunya juga akan mempengaruhi biodiversitas dan fauna di Indonesia,” ujar Leonardus.
Flagship Program sebagai Bagian dari Komitmen Keberlanjutan
Dijelaskan, Indika juga secara berkelanjutan terus melakukan penanaman mangrove dan pemeliharaannya. Sejak 2010, hingga kini Indika Energy telah menanam dan menjaga lebih dari 100.000 mangrove di Indonesia.
Mangrove adalah ekosistem pesisir yang penting dan Indonesia adalah rumah bagi mangrove terluas di dunia. Kolaborasi dan engagement dengan para stakeholders menjadi salah satu pendekatan Indika Energy dalam mewujudkan aspirasi netral karbon.
Sebagai salah satu flagship program, Indika Energy akan bekerja sama dengan BRGM dalam program rehabilitasi dan restorasi mangrove yang saat ini difokuskan di Provinsi Kalimantan Timur dengan total area seluas 250 Ha.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk berkontribusi membantu pencapaian target Pemerintah merehabilitasi mangrove di Tanah Air. Selain itu, penanaman mangrove juga dinilai tidak hanya memberikan dampak terhadap lingkungan, namun secara terintegrasi dapat meningkatkan perekonomian dan sosial masyarakat setempat.
Selain lingkungan, upaya peningkatan kualitas generasi penerus Indonesia juga menjadi perhatian Perusahaan. Indika Energy menjajaki program pencegahan stunting di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur dengan mengembangkan dan memperbesar skala Program CANTING (Cegah dan Tangani Stunting) yang dijalani oleh Kideco Jaya Agung, salah satu anak usaha Indika Energy.
Diharapkan program ini nantinya sejalan dengan upaya-upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Tingkat prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 sebesar 24,4%. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting nasional ke level 14% di tahun 2024.
“Indika Energy bangga menjadi perusahaan nasional yang turut melayani masyarakat Indonesia. Kami ingin mewujudkan transisi energi dan berkomitmen untuk mencapai netral karbon pada tahun 2050 dan meningkatkan pendapatan kami dari sektor non-batubara menjadi setidaknya 50% pada tahun 2025,” tutur Azis.
Menurut Azis sebagai bagian dari transisi dan proses diversifikasi, Indika Energy berinvestasi pada sektor energi terbarukan, teknologi digital, kendaraan listrik, nature-based solutions dan bisnis berkelanjutan lainnya.
“Bagi Indika Energy, keberlanjutan adalah hal yang terpenting. Kami ingin menyediakan energi untuk negeri melalui spektrum yang lebih luas, dengan integritas yang kuat dan profesionalisme tertinggi dalam mendukung kemajuan masyarakat. Indika Energy juga mengaplikasikan teknologi digital untuk membuat operasi kami lebih efisien dan turut menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Azis.
Kontribusi Lebih dari Dua Dekade Membangun Indonesia
Indika Energy telah berdiri sejak tahun 2000. Namun sebagai sebuah Grup usaha, Indika Energy telah turut membangun Indonesia lebih dari lima dekade melalui pemenuhan kebutuhan energi yang penting untuk mendukung perekonomian dan juga proyek-proyek strategis energi dan infrastruktur di seluruh penjuru Nusantara.
Anak perusahaan Indika Energy misalnya Tripatra telah membangun berbagai mahakarya industri energi nasional berskala besar. Pada tahun 1975, Tripatra mengerjakan proyek pasokan gas kepada pabrik pupuk terbesar di Sumatra Selatan, dan pada tahun 1993 mengerjakan proyek fasilitas pemrosesan dan kompresi gas di Arun, Aceh.
Sementara itu, Kideco memasok batubara bersih ramah lingkungan untuk pembangkit listrik tenaga uap yang menjadi kunci penggerak roda ekonomi masyarakat Indonesia. Batubara yang ditambang Kideco diakui secara global sebagai salah satu golongan batubara terbersih karena kandungan sulfurnya yang sangat rendah yaitu 0,1% serta kadar abu yang rendah sebesar 2,5%.
Indika Energy juga berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia, sektor kendaraan listrik, mineral serta digital di Indonesia.