Jakarta, TAMBANG – Di usianya yang ke-18, Majalah TAMBANG konsisten menghadirkan ragam berita pertambangan yang informatif, berimbang, akurat, padat dan jelas, baik di kanal online maupun cetak.
Direktur Utama Majalah TAMBANG, Atep A Rofiq menyampaikan di usianya yang sudah beranjak dewasa ini, Majalah TAMBANG tetap menjadi media pertambangan terdepan dan konsisten mengawal industri ini untuk kepentingan bersama.
“Alhamdulillah sudah menginjak ke-18 tahun. TAMBANG akan tetap mengawal industri pertambangan demi kepentingan bersama,” ujarnya, Jumat (10/3).
“Industri tambang itu salah satu sektor usaha yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara, kita harus dukung,” jelasnya.
Dia juga memastikan bahwa pihaknya mendukung praktik pertambangan yang baik atau good mining practices (GMP) dan prinsip tambang berkelanjutan.
“Konsep ini mengusahakan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan industri tambang dengan kepentingan masyarakat sekitar dan pelestarian lingkungan hidup,” imbuh dia.
Dalam konteks tambang berkelanjutan, pengelolaan sumber daya mineral dilakukan dengan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, serta mempertimbangkan aspek ekonomi jangka panjang. Proses tambang harus dilakukan secara bertanggung jawab dan memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan produksi dan kelestarian alam.
Sebagai informasi, Majalah TAMBANG memuat berita terkini tentang industri pertambangan, laporan tentang eksplorasi dan pengembangan sumber daya mineral, tinjauan tentang teknologi dan inovasi terbaru di sektor pertambangan, serta analisis tentang peraturan dan kebijakan yang mempengaruhi industri ini.
Majalah TAMBANG juga memuat artikel tentang keselamatan kerja, lingkungan, dan isu-isu sosial yang terkait dengan industri pertambangan. Dalam beberapa kasus, majalah ini juga dapat memuat iklan-iklan tentang perusahaan dan produk-produk terkait industri pertambangan.
“Kita juga acap kali mengadakan diskusi dan seminar tentang isu terkini di pertambangan, melibatkan semua stakholder baik dari pemerintah maupun swasta dan akademisi,” pungkasnya.