Jakarta,TAMBANG,-Harga emas kembali menguat dan menyentuh angka USD 2.350 per troy ounce. Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan ada beberapa faktor yang membuat harga emas terus menguat. Salah satu penyebabnya adalah tensi gejolak geopolitik yang meningkat baik di Eropa maupun di Timur Tengah.
“Dari kawasan Eropa terkait rencana Ukraina yang akan melakukan penyerangan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. Rencana ini menimbulkan kekhawatirn akan dampak yang ditimbulkan jika salah satu reaktor nuklir terbesar di Eropa,”terang Ibrahim.
Kemudian kedua geopolitik di Timur Tengah dimana masyarakt mulai takut akan terjadinya perang antara Iran dan Israel yang kemugkinan besar bakal melibatkan para negara sekutu. Ditakutkan akan melahirkan perang yang cukup dahsyat,”tandas Ibrahim.
Situasi geopolitik inilah yang membuat para investor pun kembali memborong emas yang membuat si logam mulia ini harganya kembali menyentuh angka tertinggi.
Sementara menurut Ibrahim dari sisi fundamental murninya setelah melihat data tenaga kerja di Jumat pekan lalu yang lebih bagus, maka Bank Sentral Amerika Serikat kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga secepatnya yakni di Bulan Juni. “Artinya meski ada informas-informasi yang memang menghambat penurunan suku bunga, namun setelah melihat angka tenaga kerja yang melonjak cukup tinggi ini mengindikasikan ekonomi di Amerika Serikat semakin membaik,”terang Ibrahim lagi.
Ia menyebutkan bahwa semua hal di atas menjadi alasan harga emas menguat ke level tertiggi di Bulan April. “Ada kemungkinan besar setelah ada koreksi bisa saja dengan eskalasi ketegangan di Timur Tengah meningkat, akan membuat harga emas masih akan meningkat. Apalagi Israel sudah semakin fokus ke Rafah. Pasukan yang selama ini ada di wilayah Hamas ditarik dan dikerahkan untuk menguasai Rafah. Sehingga secara teknikal, harga emas bisa saja menuju ke level 2.270 per troy ounce,”tutupnya.