Jakarta, TAMBANG – Harga Mineral Logam Acuan (HMA) terus mengalami kenaikan sejak Januari hingga Juli 2018. Harga Nikel mencapai USD 15.067,86 per ton, naik tinggi dari Januari 2018 yang mencapai USD11.304,55 per ton
Kementerian ESDM melansir, besaran HMA ditetapkan mengacu pada publikasi harga mineral logam yang dikeluarkan antara lain oleh London Metal Exchange, London Bullion Market Association , Asian Metal dan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange.
HMA digunakan sebagai dasar perhitungan Harga Patokan Mineral Logam (HPM) berdasarkan formula perhitungan HPM logam. Formula HPM logam ditentukan berdasarkan beberapa variabel yaitu kadar mineral logam, konstanta, HMA, corrective factor, biaya treatment cost dan refining charges, serta payable metal. HPM logam adalah harga mineral logam yang ditentukan pada suatu titik serah penjualan (at sale point) secara Free on Board untuk masing-masing komoditas tambang mineral logam.
Untuk bulan Juli 2018 HMA sebagai berikut:
Nikel (USD/dmt) : 13.619,25
Kobalt (USD/dmt) : 86.321,43
Timbal (USD/dmt) : 2.452,33
Seng (USD/dmt) : 3.128,57
Aluminium (USD/dmt) : 2.275,45
Tembaga (USD/dmt) : 6.996,69
Emas sebagai mineral ikutan (USD/Ounce) : 1.295,15
Perak sebagai mineral ikutan (USD/Ounce) : 16,62
Ingot Timah Pb 300, Pb 200, Pb 100, Pb 050, 4NINE (USD/dmt): settlement price ICDX pada hari penjualan
Logam Emas (USD/Ounce) : LBMA Gold PM Fix pada hari penjualan
Logam Perak (USD/Ounce) : LBMA Silver Fix pada hari penjualan
Mangan (USD/dmt) : 5,82
Bijih Besi (USD/dmt) : 0,76
Bijih Krom (USD/dmt) : 3,85
Konsentrat Ilmenit (USD/dmt) : 3,76
Konsentrat Titanium (USD/dmt) : 10,30