Jakarta – TAMBANG. Ada catatan menarik dari Hino disaat mengikuti Kompetisi Reli Dakar 2016 lalu. Hino kembali memperlihatkan kehandalan serta ketangguhan truknya ketika berpartisipasi mengikuti kompetisi ini dengan melintasi di antaranya negara Argentina, Peru, dan Bolivia yang akan menumpuh jarak 10.000 KM.
Pada lomba tahun ini Hino menggunakan kendaraan Hino 500 Series yang didukung mesin A09C-TI (with turbo intercooler) yang mampu menghasilkan tenaga 630ps/2,200rpm.
Dalam kompetisi ini Hino mengirimkan dua tim pada Reli Dakar 2016 yang pertama dipimpin oleh pembalap professional dan berpengalaman yaitu Yoshimasa Sugawara yang telah ambil bagian selama 32 tahun berturut-turut, serta Teruhito Sugawara yang merupakan anak dari Yoshimasa Sugawara memimpin kendaraan Tim Hino Dakar Reli lainnya.
Anggota tim termasuk mekanik yang dipilih dari berbagai dealer Hino seluruh dunia dan navigator yang handal dan terlatih yang mampu mengantarkan Hino Tim Sugawara menjadi juara.
Awal tantangan reli adalah dimulainya melewati rute Rosario dan Villa Carlos Paz dengan jarak tempuh sekitar 258 KM. Saat itu, turun hujan lebat yang menyebabkan banjir di beberapa bagian area yang dilintasi dalam balapan sehingga membuat kondisi balapan semakin sulit dan tidak itu saja, bandara Cordoba yang merupakan lokasi terdekat dari arena lomba ikut ditutup sehingga seluruh penerbangan saat itu ditunda sampai cuaca membaik. Akhirnya pada jam 10 pagi panitia lomba memutuskan untuk menunda pertandingan pada hari itu.
Pada hari berikutnya, rute yang dilalui menempuh jarak 510 KM menuju ke bagian utara Termas de Río Hondo. Meskipun, cuaca sedikit buruk untuk pertandingan dan tidak memungkinkan tetapi tim Hino Sugawara tetap fokus dan para mekanik tetap memastikan kendaraan mampu mengatasi kondisi medan.
Yoshimasa Sugawara mengatakan, “Hujan lebat sangat luar biasa sehingga wiper tidak cukup berpengaruh. Saya rasa sangat jarang terjadi penundaan dalam pertandingan Reli Dakar.”
“Tidak ada yang dapat melalui lintasan dengan cuaca seperti ini, kondisi area Reli Dakar ketika basah sangat licin. Sehingga kondisi tanah bisa sangat berbahaya dan saya tetap fokus pada setiap balapan.” kenang Teruhito Sugawara.