Jakarta, TAMBANG – PT TIMAH Tbk berhasil mencatatkan kinerja apik pada sembilan bulan pertama tahun 2022 (9M22). Dijelaskan anggota MIND ID ini membukukan laba bersih hingga kuartal III tersebut sebesar Rp 1.14 triliun, naik 87 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 612 miliar.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, Fina Eliani, menyebut kenaikan kinerja Perseroan ini didorong oleh meningkatnya harga jual logam timah, efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan.
“Perseroan optimis dapat membukukan kinerja positif hingga akhir tahun 2022. Perseroan akan terus konsisten menjalankan efisiensi di seluruh rantai bisnis, serta mendorong peningkatan kinerja anak usaha”, kata Fina dalam keterangannya, Rabu (9/11).
Produksi bijih timah hingga kuartal III tercatat sebesar 14.502 ton, turun 19% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang sebesar 17.929 ton. Dari jumlah tersebut 35% atau 5.004 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan 65% atau 9.498 ton berasal dari penambangan laut.
“Produksi logam timah pada 9M22 tercatat sebesar 14.130 metrik ton, turun 26% dibandingkan periode 9M21 sebesar 19.120 metrik ton,” ungkapnya.
Penjualan logam timah hingga triwulan III tercatat sebesar 15.325 metrik ton,turun 20% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 19.059 metrik ton. Meski volume penjualan menurun, Perseroan mencatatkan harga jual rerata logam timah pada 9M22 sebesar USD35.026 per metrik ton, naik 16% dibandingkan periode 9M21 sebesar USD 30.158 per metrik ton.
Perseroan berhasil merealisasikan peningkatan kinerja keuangan hingga Kuartal III tahun 2022 dengan mencatat pendapatan naik 5% menjadi sebesar Rp 10,2 triliun (9M21: Rp 9,7 triliun), laba operasi naik 26% menjadi sebesar Rp 1,5 triliun (9M21: Rp 1,2 triliun), EBITDA naik 21% menjadi sebesar Rp2,2 triliun (9M21: Rp 1,8 triliun).
Posisi nilai aset Perseroan pada Kuartal III tahun 2022 sebesar Rp 13,3 triliun, turun 10% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 14,7 triliun. Posisi liabilitas sebesar Rp6,1 triliun, turun 27% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 8,4 triliun. Posisi ekuitas sebesar Rp 7,1 triliun, naik 13% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 6,3 triliun.
Posisi kas dan setara kas Perseroan naik 27% menjadi Rp 1,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,1 triliun. Pinjaman bank, liabilitas supplier financing dan utang obligasi turun menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun.
Indikasi baiknya performa finansial Perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti Quick Ratio sebesar 43%, Current Ratio sebesar 191%, Gross Profit Margin sebesar 22%, Net Profit Margin sebesar 11%, Debt to Asset Ratio sebesar 22%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 42%.