Jakarta, TAMBANG – PT RMK Energy Tbk (RMKE IJ) berhasil membukukan penjualan batu bara sebesar 792 ribu metrik ton (MT) pada kuartal pertama tahun ini, dengan pertumbuhan sebesar 146,2% YoY. Pertumbuhan volume penjualan ini menjadi penopang kinerja keuangan Perseroan saat normalisasi harga batu bara.
Direktur Keuangan RMKE IJ, Vincent Saputra mengatakan pihaknya optimis untuk mencapai target penjualan tahun ini yang sebesar 2,8 juta MT. Walaupun terdapat normalisasi harga pada segmen penjualan batu bara, segmen jasa dapat menjadi penyokong kinerja yang sangat baik tahun ini.
“Perseroan menargetkan untuk menjual batu bara sebesar 2,8 juta MT batu bara dan telah tercapai sebesar 28,5% pada kuartal pertama tahun ini,” ungkap Vincent Selasa (2/5).
Menurut dia, dari total volume penjualan batu bara tersebut, Perseroan menargetkan produksi batu bara in-house sebesar 2,1 juta MT dan telah tercapai sebesar 14,5%. Menurutnya, capaian produksi batu bara in-house ini terdampak cuaca yang kurang mendukung.
“Dari segmen jasa batu bara, Perseroan menargetkan untuk membongkar kereta dengan 12,4 juta MT dan memuat tongkang batu bara dengan 10,8 juta MT dan telah tercapai masing-masing sebesar 25,1% dan 20,9% pada kuartal pertama tahun ini.” tambah Vincent.
Diketahui, rata-rata harga penjualan batu bara pada kuartal pertama tahun ini terkoreksi sebesar 20,8% YoY, namun Perseroan masih optimis kinerja tahun ini masih akan tumbuh dengan sangat baik dengan volume permintaan batu bara yang masih terus meningkat untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Kinerja segmen penjualan batu bara ini ditopang oleh pertumbuhan produksi in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 303,6 ribu MT batu bara, meningkat sebesar 110,3% YoY sejak beroperasi pada Februari tahun lalu.
Dari segmen jasa batu bara, Perseroan berhasil membongkar kereta batu bara sebesar 3,1 juta MT atau meningkat sebesar 28,5% YoY dan memuat tongkang batu bara sebesar 2,3 juta MT atau meningkat sebesar 55,6% YoY.
Peningkatan bongkar dan muat batu bara ini tidak terlepas dari ketepatan waktu bongkar kereta yang lebih cepat 30 menit menjadi 03:22 jam per kereta pada kuartal pertama tahun ini. Penggunaan bahan bakar meningkat sebesar 30,6% YoY seiring dengan peningkatan volume.
“Namun rasio penggunaan bahan bakar per ton batu bara menjadi lebih efisien dari 1,02 literper ton tahun lalu menjadi 0,85 liter per ton pada tahun ini,” ujar dia.