TAMBANG, JAKARTA. HARGA minyak jatuh lagi, Selasa kemarin. Lembaga keuangan Goldman Sachs mengingatkan, pergerakan harga minyak pada Agustus ini sudah berlebihan. Pembekuan produksi pada tingkat produksi sekarang dinilai tidak akan menolong harga, karena pasokan pasar sudah terlampau berlebihan.
Harga minyak Brent, untuk perdagangan berjangka, harganya $48,86 per barel, pada jam 13.44 WIB ini, turun 30 sen dollar dari harga penutupan sebelumnya. Harga minyak andalan Amerika, West Texas Intermediate, turun 40 sen menjadi $47,01 per barel.
Harga minyak sempat naik 20%, dari awal bulan hingga akhir pekan lalu. Tapi sejak itu, harga sudah turun hingga 4%. ‘’Ketika harga minyak naik tajam sejak 1 Agustus, kami percaya ini bukan karena secara fundamental situasi membaik. Tetapi lebih karena ada ketakutan terhadap pematokan tingkat produksi dan melemahnya dolar,’’ demikian analisis Goldman Sachs.
Menurut Goldman Sachs, rancangan sejumlah anggota OPEC dan produsen lain, seperti Rusia, untuk mematok produksi minyak pada tingkat sekarang, akan membuat pasar tetap kebanjiran. Sehingga hanya sedikit pengaruhnya terhadap keseimbangan pasokan dan permintaan.
Goldman Sachs memperkirakan, harga minyak akan mencapai $45-$50 hingga musim panas depan. Bertambahnya pasokan ke pasar akan mengganggu harga minyak. Bila ada tambahan pasokan, harga West Texas Intermediate hanya akan mencapai rata-rata $45 per barel.