Beranda Tambang Today Harga Biodiesel November Turun, Bioetanol Naik

Harga Biodiesel November Turun, Bioetanol Naik

Jakarta, TAMBANG –Harga Indeks Pasar (HIP) biodiesel pada November sebesar Rp7.277 per liter. Harga ini turun dari HPI pada Oktober sebesar RP7.341 per liter.  Harga ini berlaku juga untuk pelaksanaan program mandatori B-20 atau campuran Biodiesel ke Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 20 persen.

 

Untuk harga Biodiesel tersebut, diinformasikan Ditjen Energi Bau Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)  belum termasuk ongkos angkut yang telah ditetapkan sebelumnya dalam Keputusan Menteri ESDM No. 1770 K/12/MEM/2018.

 

Turunnya harga biodiesel didorong oleh turunnya harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) di pasaran global lantaran masih melimpahnya stok minyak sawit. Untuk itu, kebijakan B20 diharapkan mampu mengerek kembali harga dan penyerapan CPO.

 

Berdasarkan catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), rata-rata harga sawit dunia sepanjang Agustus 2018 hanya USD577,5 per metrik ton dan bergerak di kisaran USD542,5 hingga USD577,5 per metrik ton.

 

Sementara itu, kenaikan harga terjadi pada HIP bioetanol. Harga pasar bioetanol diplot sebesar Rp10.457 per liter oleh Pemerintah, terjadi kenaikan sebesar Rp80 dari bulan Oktober 2018 yaitu sebesar Rp 10.377 per liter.

 

Faktor kenaikan ini ditentukan oleh rata-rata tetes tebu Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) selama 25 Juni 2017 – 24 Desember 2018 tercatat sebesar Rp1.619 per kg ditambah besaran dolar Amerika Serikat, yaitu USD0,25 per liter dikali 4,125 kg per liter.

 

Untuk diketahui, HIP BBN ditetapkan setiap bulan dan dilakukan evaluasi paling sedikit enam  bulan sekali oleh Direktur Jenderal EBTKE.