Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina (Persero) memastikan stok bahan bakar minyak di SPBU masih dalam batas aman setelah adanya peningkatan konsumsi hingga 200% di awal tahun 2016.
Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Muchamad Iskandar menuturkan permintaan itu melonjak pasca diumumkannya harga BBM jenis premium dan solar turun. Bahkan, katanya, Pertamina sempat kesulitan mengimbangi permintaan lantaran jumlah mobil tanki tak cukup menyuplai ke berbagai SPBU yang stoknya habis.
Ia berujar, kapasitas tanki Pertamina hanya bisa ditambah 40% dari kapasitas harian dan itu sudah maksimal. Sementara permintaan, ketika itu mencapai angka 200% lebih.
“Itu yang terjadi. Gejolak permintaan mulai naik pada 5 Januari 2016. Itu sebagai salah satu dampak dari penurunan harga BBM yang diumumkan akhir Desember 2015 lalu. Masyarakat sempat resah karena stok di beberapa SPBU habis,” kata Iskandar di Jakarta, Senin (11/1).
Ia bercerita, beberapa hari sebelum terjadinya lonjakan permintaan konsumen, tepatnya saat Natal dan Tahun Baru angka penjualan merosot drastis. Terpantau, stok BBM yang ada di berbagai SPBU masih dalam posisi penuh.
“Biasanya Natal dan Tahun baru permintaan tinggi tapi ini malah sepi. Banyak mobil tangki yang awalnya mau menyuplai BBM ke SPBU balik lagi karena stok masih banyak. Tidak laku,” celotehnya.
Lanjutnya, masyarakat baru mulai ramai mendatangi SPBU setelah mendapat pengumuman harga BBM turun. Ia menjamin, saat ini pasokan BBM sudah aman.
“Sejak Rabu mulai membludak, lalu Kamis kita maksimalkan dan Jumat selesai. SPBU sudah penuh sehingga Sabtu-Minggu sampai sekarang sudah aman. Kami pantau beberapa daerah sudah kembali normal,” katanya.