Beranda Batubara Harga Batu Bara Naik, Dipicu Minyak dan Pemakaian di Eropa

Harga Batu Bara Naik, Dipicu Minyak dan Pemakaian di Eropa

Pelabuhan impor batu bara di Rotterdam. Sumber foto:worldmaritimnews.com

TAMBANG, JAKARTA. HARGA batu bara termal di Eropa terus naik pada pekan terakhir Mei lalu. Kenaikan harga itu didorong oleh bertambahnya pemakaian batu bara untuk pembangkit tenaga listrik, berkurangnya produksi di Indonesia, serta tingginya permintaan di India.

 

 

Batu bara yang dikirimkan ke pelabuhan Amsterdam, Rotterdam, atau Antwerp, ditutup dengan harga US$ 49,10 per ton, naik hampir 15% ketimbang harga awal April lalu.

 

 

Sementara harga batu bara di Richard Bay, pelabuhan utama batu bara Afrika Selatan, juga naik sejak April lalu. Harga batu bara untuk pengiriman ke Afrika menunjukkan penguatan terbesar, membuat diskon harga yang mencapai $13,70 pada awal April lalu, kini tinggal $4,50 per ton.

 

 

Media berita perkapalan Hellenic Shipping hari ini memberitakan, tak biasanya pemakaian batu bara di Eropa mendongkrak harga. Namun, kenaikan ini tampaknya dipicu oleh faktor lain, yakni naiknya harga minyak. Harga minyak Brent untuk pengiriman ke depan naik hampir dua kali sejak Januari lalu. Kini harganya di kisaran US$ 50 per barel.

 

 

‘’Meningkatnya harga minyak mempengaruhi harga minyak. Perannya sama penting dengan pemakaian batu bara di Eropa untuk pembangkit listrik,’’ kata seorang pialang batu bara.

 

 

‘’Pemakaian batu bara terus meningkat, lebih tinggi daripada rata-rata pemakaian tiga tahun terakhir,’’ tulis Marex Spectron, salah satu perusahaan broker komoditi kepada kliennya. Menurut ramalan Marex Spectron, harga batu bara diperkirakan akan terus menguat.

 

 

Kenaikan pemakaian batu bara di Eropa dipicu rendahnya produksi listrik oleh energi terbarukan. Rendahnya harga batu bara, dibanding gas alam, ikut memicu tingginya pemakaian batu bara.