Jakarta – TAMBANG. Hanya satu dari keseluruhan anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) yang melakukan kegiatan eksplorasi pada bulan Maret 2015 lalu. Realisasi biaya eksplorasi tersebut pun hanya Rp 380 juta dari yang dianggarkan sebesar Rp699,5 juta. Sedangkan untuk anggaran tahunan sebesar Rp 1,77 miliar, sampai saat ini sudah terpakai sebesar Rp 1,02 miliar.
Kegiatan eksplorasi tersebut hanya dilakukan oleh PT Borneo Indobara (BIB) dengan kegiatan pengeboran eksplorasi praproduksi, pengeboran eksplorasi pengembangan, dan pengeboran geoteknik. Kegiatan pengeboran preproduksi dilakukan untuk melengkapi data pemodelan dan kualitas batu bara pada masing-masing area.
Kegiatan pengembangan dilakukan BIB untuk mendapatkan data litogi pada daerah yang belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi. Sedangkan kegiatan pengeboran geoteknik yang menggunakan metode full coring dilakukan untuk mengetahui daya dukung tanah dan sifat fisik batuan.
Kegiatan eksplorasi yang dilakukan selama bulan Maret 2015 meliputi pengeboran eksplorasi praproduksi yang dilakukan di Blok Kusan, dengan menggunakan metode part coring dan open hole. Sedangkan pengeboran geoteknik menggunakan metode full coring. Kemudian, kegiatan pencatatan geofisika dilakukan di seluruh lubang untuk memastikan elevasi top dan bottom batu bara secara akurat.
Kegiatan ini menggunakan 2 unit rig type Jacro 175 untuk pengeboran eksplorasi, yang seluruhnya dikerjakan sendiri oleh pekerja Borneo Indobara. Lalu, untuk kegiatan pencatatan geofisikadilakukan oleh PT Surtech Indonesia. Semua kegiatan pengeboran disupervisi langsung oleh wellsite geologist dan evaluator geologist Borneo Indobara yang berada dalam Departemen Geologi – Geoteknik.
Sementara itu, anak-anak usaha Golden Energy Mines lainnya yaitu PT Kuansing Inti Makmur (KIM), PT Trisula Kencana Sakti (TKS), serta PT Manggala Alam Lestari (MAL) dan PT Nusa Indah Permai (NIP) tidak melakukan kegiatan eksplorasi selama bulan Desember 2014.