Jakarta – TAMBANG. Satu dari empat anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) melakukan kegiatan ekpsplorasi pada bulan Desember 2014 lalu. Realisasi biaya eksplorasi tersebut membengkak Rp271 juta dari yang dianggarkan sebesar Rp231,9 juta. Sedangkan untuk anggaran tahunan sebesar Rp4,117 miliar, ternyata hanya terealisasi sebesar Rp3,402 miliar.
Kegiatan eksplorasi tersebut hanya dilakukan oleh PT Borneo Indobara (BIB) dengan kegiatan pengeboran eksplorasi praproduksi, pengeboran eksplorasi pengembangan, dan pengeboran geoteknik. Kegiatan pengeboran preproduksi dilakukan untuk melengkapi data pemodelan dan kualitas batu bara pada masing-masing area.
Kegiatan pengembangan dilakukan BIB untuk mendapatkan data litogi pada daerah yang belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi. Sedangkan kegiatan pengeboran geoteknik yang menggunakan metode full coring dilakukan untuk mengetahui daya dukung tanah dan sifat fisik batuan.
Kegiatan eksplorasi yang dilakukan selama bulan Desember 2014 meliputi pengeboran eksplorasi preproduksi yang dilakukan dengan menggunakan metode part coring dan open hole, dan geoteknik di Blok Kusan dengan 1 lubang geotech. Kemudian kegiatan geofisika logging dilakukan di seluruh lubang untuk memastikan elevasi top dan bottom batu bara secara akurat.
Kegiatan ini menggunakan 2 unit rig type Jacro 175 untuk pengeboran eksplorasi dan 1 unit rig Jacro 200 untuk pengeboran geotek yang keseluruhan dikerjakan oleh driller inhouse BIB. Kegiatan geofisika logging dilakukan oleh PT Surtech Indonesia yang mengoperasikan 1 unit alat geofisika logging.
Semua kegiatan pengeboran disupervisi langsung oleh wellsite geologist dan evaluator geologist BIB yang berada dalam Departemen Geologi – Geoteknik.
Sedangkan anak Golden Energy Mines lainnya yaitu PT Kuansing Inti Makmur (KIM) dan anak perusahaan, PT Trisula Kencana Sakti (TKS) dan PT Manggala Alam Lestari (MAL) dan PT Nusa Indah Permai (NIP) tidak melakukan kegiatan eksplorasi selama bulan Desember 2014.