Jakarta – TAMBANG. Diversifikasi usaha telah menjadi salah satu pilihan ketika harga komoditi tambang sedang melemah. Ini yang dilakukan beberapa perusahaan tambang termasuk PT Golden Eagle Energi tbk (SMMT). Melalui anak usahanya PT Internasional Prima Coal (IPC) mengakuisisi saham PT Tabalong Prima Resources dan PT Mitra Hasrat Bersama sebesar 34,17%. Akuisisi tersebut bernilai US$12,5 juta di tahap pertama.
Presiden Direktur perseroan, Hendra Surya menjelaskan bahwa akuisisi tersebut sesuai dengan visi perseroan menjadi perusahaan tambang terdepan dengan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. “Akuisisi ini resmi dilakukan pada bulan mei 2015,” ujarnya di jakarta, selasa (9/6).
Rencananya, perseroan akan mengakuisisi kedua tambang tersebut total pada 6-9 bulan kedepan. Sehingga total dana yang masih harus dikucurkan perseroan senilai US$23,5 juta untuk kedua perusahaan tersebut dari total kebutuhan akuisisi sebesar US$36 juta.
Dana yang dikucurkan untuk akuisisi pada tahap pertama berasal dari internal, sedangkan untuk tahap kedua berasal dari pendanaan perbankan. Belanja modal perseroan sepanjang tahun 2015 sebesar US$42 juta dengan realisasi hingga kini mencapai US$15 juta.
IPC nantinya akan menggenjot kapasitas produksi Tabalong menjadi 10 juta ton per tahun. Namun Hendra mengatakan hal itu baru akan terealisasi pada 3 tahun setelah produksi pada tahun 2017 yaitu tahun 2020.
PT Tabalong prima adalah pemegang ijin usaha pertambangan operasi produksi (IUP-OP) area konsesi batu baranya seluas 3.145 ha yang berlokasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Sedangkan total sumber daya batu bara menurut JORC sebesar 292 juta ton dan cadangan batu bara sebesar 109 juta ton.
Sedangkan PT Mitra hasrat merupakan pemilik aset dermaga batu bara termasuk stockpile serta dilengkapi dengan jetty dan conveyor system. Luas dermaganya mencapai 60 ha dengan kapasitas stockpile sebesar 5 juta ton. Lokasinya berada di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Kedepan, PT Tabalong akan beroperasi secara terintegrasi dengan PT Mitra melalui kepemilikan jalan angkut yang menghubungkan area konsesi batu bara dengan infrastruktur dermaga.