Jakarta, TAMBANG. PERUSAHAAN pertambangan dan perdagangan komoditi, Glencore, yakin bahwa pasar batu bara segera membaik. ‘’Pasar batu bara tampak membaik. Pasokan sudah berkurang. Di pelabuhan ekspor batu bara Richard Bay, situasi itu bisa dilihat. Februari lalu saya melihat beberapa kapal besar tengah menunggu muatan,’’ kata Kepala Eksekutif Glencore, Ivan Glasenberg, dalan konperensi jarak jauh dengan media Mining Weekly.
Glencore merupakan perusahaan perdagangan komoditi terbesar di dunia. Di pelabuhan Richard Bay, Glencore merupakan eksportir utama mineral. Saat ini Glencore melantai di tiga bursa sekaligus: Johannesburg (Afrika Selatan), Hong Kong, dan London. Glencore kini tengah dalam pembicaraan karena diberitakan akan membeli saham tambang batu bara Cerrejon, Colombia, yang dijual oleh perusahaan tambang Anglo American. Glencore sudah memiliki sepertiga saham Cerrejon, sisanya dipunyai Anglo American.
‘’Selama 32 tahun menggeluti dunia komoditi, saya belum pernah melihat satu tahun pun tanpa pengembangan tambang baru batu bara,’’ kata Glasenberg.
Ia meyakini, pasokan batu bara ke pasar dunia akan berkurang menjadi sekitar 870 juta ton tahun ini, turun dari 900 juta ton tahun lalu.
Ekspor batu bara dari Indonesia diperkirakan turun menjadi 337 juta ton, berkurang hampir 100 juta ton. Meski impor dari Cina berkurang, tetapi permintaan dari Amerika diperkirakan bertambah. Permintaan dari Malaysia dan Korea Selatan, juga naik. Padahal pasokan dari Amerika Serikat berkurang menjadi 10-15 juta ton, dari 44 juta ton tahun lalu.
Kesemuanya itu membuat pasokan batu bara ke pasar internasional berkurang, sehingga mendorong kenaikan harga.
Foto: Pelabuhan ekspor batu bara Richard Bay.