Jakarta-TAMBANG. Setelah melakukan konsolidasi dengan berbagai kekuatan pro-nasional, para pemuda, petani dan mahasiswa di Jawa Timur hari ini menggelar demonstrasi di Simpang Lima Gumul-Kediri menuntut Pemerintah Jokowi berani menasionalisasi PT Freeport. Massa aksi yang tergabung dalan Front Nasionalisasi Freeport Wilayah Jawa Timur ini menyerukan nasionalisasi 100% tanpa syarat sebagai tuntutan utama mereka.
Koordinator FNF Wil. Jatim, Azhar Kurniawan mengatakan jika selama 48 tahun beroperasi Freeport tidak memberikan manfaat bagi masyarakat Papua dan bangsa Indonesia. “Bangsa kita dijajah, kita hanya mendapat kerusakan alam dan kekacauan sosial, justru Amerika yang mendapatkan keuntungan dari kekayaan alam yang kita miliki,” dalam keterangan persnya kepada redaksi Tambang, Rabu (23/12).
Azhar juga menyatakan jika Freeport merupakan bukti nyata jahatnya kapitalisme global. Baginya keberadaan Freeport bukan lagi kaki tangan kapitalisme global, namun sebagai jantung-hati neo-imperialisme penjajah. Dalam penutup orasinya Azhar menyatakan jika perang melawan Freeport pahalanya sama dengan jihad.
Sementara itu, ketika ditanya tentang rencana pembentukan Pansus Freeport, koordinator lapangan aksi FNF di kediri, Ken Adib, melihat persoalan Freeport sebagai persoalan budaya. Ia memandang perjuangan menasionalisasi Freeport jangan selalu dilihat dari sudut politik elite, namun perjuangan rakyat, budaya perlawanan dan budaya berani bangsa ini masih ada atau sudah luntur.
“FNF Ini budaya perlawanan rakyat, rakyat yang tertindas oleh Amerika dan Freeport, budaya berani itu kita miliki, kalau jadi Pansus, nanti yang ada budaya taman kanak-kanak,” tutup Adib.