Badung, TAMBANG – Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo-IMSA) menggelar Temu Tahunan Usaha Jasa Pertambangan 2023. Acara yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM serta Majalah TAMBANG ini dilaksanakan selama dua hari yaitu Jumat-Sabtu (27-28/1), di Legian, Bali.
Ketua Umum Aspindo, Frans Kesuma menyampaikan, tujuan kegiatan ini untuk mempererat tali silaturahmi di antara perusahaan jasa dan industri terkait serta stakeholder bersangkutan baik swasta maupun pemerintah. Oleh karenanya selain ada Fun Bike dan Fun Golf juga diadakan diskusi dengan tema “Menatap Masa Depan Industri Pertambangan dan Prospek Usaha Jasa.
“Kami berharap agar kegiatan konferensi kali ini berjalan lancar dan bermanfaat untuk kita semua,” kata Frans dalam sambutannya, Jumat (27/1).
Pertemuan ini menurut dia menjadi momentum pegiat usaha tambang di tengah harga komoditi yang berprospek cerah. Selama dua tahun terakhir, kata dia, sektor pertambangan baik mineral maupun batu bara tengah menunjukkan kinerja positif.
“Harga komoditi terus menguat bahkan mencatat rekor kenaikan yang hampir tidak terjadi dalam satu dekade terakhir,” ujarnya.
Padahal, pada tahun 2019-2020, harga batu bara sempat melemah terlebih dihantam pandemi Covid-19. Kebijakan lockdown juga membuat aktivitas semakin terbatas, industri banyak yang ditutup sehingga berimbas pada turunnya konsumsi energi. Ini membuat komoditi berbasis energi seperti batu bara anjlok.
“Namun, siapa sangka pada kuartal akhir tahun 2020, harga batu bara rebound dan mulai menguat. Dampak pandemi yang mulai bisa diatasi, aktivitas masyarakat dan industry yang mulai bangkit membuat kebutuhan energi meningkat. Sehingga harga batu bara mulai dalam trend menguat. Ini berlangsung sepanjang 2021 dan berlanjut pada 2022,” imbuhnya.
Kondisi ini membuat sektor pertambangan memberi kontribusi yang cukup besar dalam mendukung perekonomian nasional. Hal yang secara nyata bisa dilihat dari sisi penerimaan negara.
“Dalam dua tahun terakhir, sektor pertambangan batu bara dan mineral menyumbang PNBP dalam jumlah yang signifikan. Di tahun 2021 realisasi PNBP sektor minerba mencapai Rp75,16 triliun atau 192,2% dari target yang semula Rp39,1 triliun,” papar Dia.
Di tahun 2022 juga, imbuh Frans, terjadi kenaikan yang luar biasa. Sampai 16 Desember 2021, PNBP sektor Minerba telah mencapai Rp 173,5 triliun, atau sekitar 170% dari target yang ditetapkan awal tahun Rp 101,8 triliun. Karena itu, Presiden Direktur Pama Persada Nusantara ini berharap ke depan temu Tahunan Usaha Jasa Pertambangan berlanjut sebagai wadah untuk memajukan usaha jasa pertambangan di dalam negeri.
“Dan diharapkan ini akan rutin dilaksanakan dan menjadi ajang silaturahmi namun juga menjadi sarana untuk memajukan industri usaha jasa pertambangan,” ungkapnya.
Selain diskusi, dalam Temu Tahunan Usaha Jasa Pertambangan juga diadakan fun bike dengan jarak 8,9 km pada Jumat pagi. Pelepasan peserta sepeda santai tersebut dibuka secara simbolis oleh Direktur Eksekutif Aspindo, Bambang Tjahjono.
“Saya berterima kasih kepada semuanya. Acara fun bike ini di luar dugaan karena pesertanya ternyata cukup banyak,” ujar Bambang.
Kegiatan akan dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada perusahaan usaha jasa pertambangan yang berprestasi berupa perunggu, perak dan emas. Acara kemudian akan ditutup dengan fun golf yang akan digelar di New Kuta Golf, Sabtu (28/1).