Beranda Galeri Freeport Sudah Kantongi Rekomendasi Ekspor

Freeport Sudah Kantongi Rekomendasi Ekspor

saham freeport

JAKARTA, TAMBANG. KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral memberi rekomendasi ekspor selama enam bulan bagi Freeport Indonesia, Selasa lalu. Sejak akhir bulan lalu Freeport tidak bisa mengekspor hasil tambangnya karena izinnya telah habis.

 

Freeport tak bisa mengapalkan hasil tambangnya karena tak kunjung menyerahkan deposit sebesar US$ 530 juta sebagai jaminan keseriusan membangun smelter. Akibatnya pemerintah tak memberikan izin ekspor.

 

Berhentinya ekspor oleh Freeport tak hanya merugikan perusahaan asal Amerika Serikat itu, yang saat ini tengah menghadapi utang menggunung. Pemerintah Indonesia juga rugi terhadap berkurangnya penerimaan, dari royalti maupun pajak. Freeport selama ini menjadi andalan penerimaan bagi pemerintah daerah.

 

‘’Kami telah memberi rekomendasi izin ekspor,’’ kata Bambang Gatot Ariono, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, kepada wartawan. Rekomendasi itu segera dikirim ke Kementerian Perdagangan yang memiliki kewenangan mengeluarkan izin ekspor.

 

Biasanya, izin dari Kementerian Perdagangan selalu diberikan, begitu perusahaan yang bersangkutan sudah mendapat rekomendasi dari Kementerian ESDM.

 

Freeport memproduksi sekitar 220.000 ton bijih tembaga yang dikeruk dari tambang, setiap hari. Sekitar sepertiganya dikapalkan ke Gresik untuk diolah, lainnya diekspor dalam bentuk konsentrat. Gunung Grasberg, tempat Freeport menambang tembaga, merupakan salah satu tambang tembaga terbesar di dunia.

 

Saat ini pemerintah masih dalam tahap pembicaraan dengan Freeport ihwal jaminan bank senilai US$ 530 juta itu.

 

Bulan lalu Kepala Eksekutif Freeport, Richard Adkerson mengatakan, permintaan Pemerintah Indonesia yang mewajibkan adanya jaminan keseriusan pembangunan smelter itu tidak konsisten dengan kesepakatan pada pertengahan 2014. Ketika itu disepakati, Freeport harus memberi pemerintah saham yang lebih besar, serta membangun smelter, agar bisa mendapatkan perpanjangan kontrak pada 2021.

 

Freeport bersedia membangun smelter di Gresik, dengan investasi US$ 18 miliar. Tetapi Freeport meminta kepastian akan mendapat perpanjangan kontrak, pada 2021.