Jakarta, TAMBANG – Ekonom Faisal Basri memprediksi kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan terjadi pada tahun 2019, siapapun presiden terpilih nanti.
Saat ini menurut Faisal Basri, pemerintah memang sengaja menahan kenaikan TDL dan BBM dengan menugaskan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) untuk menahan kenaikan harga TDL dan BBM tersebut. Hanya saja menurutnya, karena kenaikan harga minyak dunia, Pertamina dan PLN tidak akan sanggup menahan beban tersebut.
“Kalau pasangan nomor satu menang (Jokowi – Ma’ruf Amin), kanaikan tarif listrik dan BBM akan lebih cepat sekitar Mei atau Juni 2019. Kalau Prabowo – Sandiaga Uno yang menang kenaikan akan terjadi pada akhir tahun 2019,” kata Faisal Basri, saat seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2019, Jakarta, Rabu (28/11).
Faisal juga tidak meyakini Prabowo akan mengambil pilihan menahan kenaikan harga BBM dan tarif listrik. Sebab menurutnya, di belakang Prabowo terdapat para ekonom yang juga rasional.
Kenaikan tersebut tentunya, akan memicu kenaikan inflasi hingga mencapai lima persen pada tahun 2019 karena kenaikan TDL dan BBM. Tahun 2018 ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi hingga Oktober 2018 adalah 3,16 persen (yoy). Angka itu masih berada di bawah target inflasi pemerintah tahun ini yang sebesar 3,5 persen Sejak 2015 hingga 2018, pemerintah tercatat mampu menjaga angka inflasi di bawah 3,5 persen sepanjang tahun.
