Jakarta, TAMBANG – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memberikan rekomendasi peruntukan lahan area pencairan tanah atau likuifaksi tanah pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Pemerintah Daerah (Pemda) dan instansi lainnya.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan, saat ini tim geologi sudah turun sejak Sabtu (29/9) di Palu untuk melakukan analisis guna rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya disana. Paling lambat menurutnya, dalam waktu sepekan rekomendasi akan dikeluarkan.
“Saya berharap dalam tiga hari ke depan atau maksimal sepekan, teman-teman yang di lapangan sudah mendapatkan data yang akan kita keluarkan sebagai rekomendasi hasil pemetaan dampak kegempaan, ” kata Rudy Suhendar, usai konfrensi pers di Kementerian ESDM, Rabu (3/10).
Rekomendasi yang nantinya akan dikeluarkan Badan Geologi ESDM ini diharapkan Rudy, menjadi rujukan langkah berikutnya bagi Kementerian PUPR dan instansi lainnya termasuk Pemerintah Daerah (Pemda).
“Harapannya rekomendasi dipatuhi, seperti rekom di Lombok Utara. Kalau memang di lahan tersebut terpaksa harus dibangun kembali, ya harus dipatuhi dengan syarat-syarat yang tertulis di rekomendasi nantinya. Rekomendasi kami nanti yang akan menjalaninya para ahli di bidang dan instansi lain,” harap Rudy.
Rudy menceritakan, tim bekerja dengan memasang peralatan untuk mengukur masih adanya tremor atau tidak, memetakan kembali wilayah yang terdampak likuifaksi. Juga memetakan daerah terdampak tsunami dan daerah longsor gempa.
Tim saat ini berkerja dengan kondisi peralatan dan dukungan transportasi seadanya. Sebab diektahui, selama pasca gempa ini, sarana transportasi menjadi sulit karena selain krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) juga akses beberapa daerah tidak bisa dilalui kendaraan, terutama roda empat.
“Temen-teman berjalan kaki dalam melakukan survey karena terkenda transportasi. Kalau mungkin ada yang bisa di sewa, mungkin sewa motor,” cerita Rudy.
Pemetaan terhadap likufaksi tanah ini sebelumnya sudah pernah dilakukan Badan Geologi ESDM di beberapa daerah, diantaranya di Padang, Aceh dan Lombok.
“Itu daerah-daerah yang dicurigai. Kalau Palu sebenarnya tidak termasuk, baru sekarang karena gempa dan tsunami menjadi sorotan,” pungkas Rudy.