Beranda Batubara Energi Baru Bikin Impor Batu Bara oleh Cina Turun

Energi Baru Bikin Impor Batu Bara oleh Cina Turun

JAKARTA, TAMBANG. CINA mengimpor 5,06 juta ton batu bara termal, untuk keperluan pembangkit listrik, pada Februari lalu. Impor itu turun 13,6% dibanding Februari tahun lalu.

 

Selama dua bulan pertama 2016, Cina mengimpor 10,9 juta ton batu bara untuk keperluan pembangkit, turun 20,1% dibanding setahun lalu.

 

Australia masih menjadi pengekspor terbesar ke Cina. Februari lalu, ekspornya 2,54 juta ton. Impor dari Indonesia mencapai 1,78 juta ton, naik 5% ketimbang Februari tahun lalu, tetapi turun 16% ketimbang sebulan sebelumnya.

 

Impor dari Rusia turun menjadi di bawah 1 juta ton, yaitu 729.020 ton, naik 6% ketimbang Februari tahun lalu, tetapi 28,6% lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya.

 

Total impor batu bara kalori rendah mencapai 3,79 juta ton, turun 9% dibanding Januari. Sebanyak 3,25 juta ton dari impor itu berasal dari Indonesia.

 

Menurut data dari Institute for Economics Energy and Financial Analysis, lembaga riset terkemuka dari Ohio, Amerika Serikat, sektor energi kelistrikan di Cina mengalami transformasi yang cepat, selama Januari-Februari 2016. Konsumsi listrik Januari-Februari 2016 memang naik sebanyak 0,3%, ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya. Tetapi impor batu bara turun, dan produksi berkurang 6,4%.

 

Produksi pembangkit listrik termal, dari batu bara dan gas, turun 4,3% dibanding setahun lalu, menjadi 679 tera-watt-jam. Sebaliknya produksi listrik tenaga air naik 22,6%, menjadi 129 tera-watt-jam.

 

‘’Pelambatan pertumbuhan ekonomi mengurangi aktivitas ekonomi energi. Makin menyebarnya sumber energi, terutama makin banyaknya pemakaian energi terbarukan, seperti listrik yang berasal dari nuklir, air, dan sinar matahari, makin mengurangi ketergantungan Cina terhadap batu bara,’’ kata Tim Buckley, Direktur Studi Keuangan Energi IEEFA.