Beranda Tambang Today Elpiji 3kg Subsidi Akan Didistribusikan Tertutup

Elpiji 3kg Subsidi Akan Didistribusikan Tertutup

Jakarta, TAMBANG – Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengungkapkan, pihaknya berencana akan mendistribusikan Elpiji 3kg subsidi secara tertutup. Maksudnya, hanya kalangan miskin tertentu saja yang bisa menikmatinya.

 

“Skemanya sedang dikaji, bisa pakai kartu atau barcode (kode batang),” ungkap Djoko saat ditemui di kompleks DPR RI, Senin (9/7).

 

Upaya ini ditempuh untuk mengatasi masalah Elpiji 3kg subsidi yang tidak tepat sasaran. Sebab sejauh ini, banyak kalangan mampu yang mengkonsumsi Elpiji 3kg subsidi.

 

Sebagaimana diketahui, awal bulan Juli lalu, Pertamina merilis produk baru, Elpiji 3kg versi non subsidi. Distribusinya baru uji coba di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur.

 

Pada uji pasar ini Pertamina melepas 5 ribu tabung Elpiji yang merupakan varian baru Bright Gas. Terkait harga, isi ulang Elpiji ini seharga Rp39.000 per tabung di Agen LPG non subsidi dan belum termasuk ongkos kirim.

 

Sedangkan, untuk tabung perdana, yaitu tabung plus isi Bright Gas 3 kg akan dijual di Agen LPG seharga Rp184.000.

 

“Supaya kita bisa mengontrol over. Opsi Elpiji 3 kg (non subsidi) sekarang siapapun bisa beli. Dengan adanya itu diharapkan bisa pertumbuhannya (konsumen Elpiji subsidi) dicegah. Sekarang kan dikonsumsi orang yang tidak berhak itu. Yang menengah ke atas itu mengkonsumsinya,” ujar Djoko.

 

Apabila nanti keputusan ini diberlakukan tertutup, maka pemerintah akan mendata, siapa saja yang berhak mengkonsumsi Elpiji 3kg subsidi. Mereka akan diberi kartu atau barcode.

 

Namun, Djoko juga tak menangkis kalau upaya tersebut tidak mudah diimplementasikan. Salah satu cara terakhir, pihaknya akan membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

 

“Sampai sekarang caranya belum ketemu. Masih dikaji caranya, atau pakai bantuan langsung tunai,” Bebernya.

 

Kendala utama untuk mengklasifikasi konsumen layak subsidi, ialah soal data dan definisi miskin itu sendiri. Sejauh ini, pemerintah masih mengaku sulit menentukan sekaligus membatasi masyarakat dalam mengkonsumsi Elpiji 3kg subsid