TAMBANG, JAKARTA. BUMN pemonopoli batu bara di India, Coal India, tengah bernegosiasi dengan perusahaan listrik Bangladesh untuk menjual batu bara, karena meningkatnya produksi dan menggunungnya cadangan. ‘’Saat ini pembicaraan mengenai ekspor ke Bangladesh itu tengah dilangsungkan,’’ kata Menteri Batu Bara, Anil Swarup, hari ini, sebagaimana dimuat koran dari Kalkuta, The Telegraph, hari ini.
Konsumsi batu bara India menurun tajam, membuat stok melimpah, lebih dari 80 juta ton. Ekspor ke Bangladesh akan membuat stok berkurang, dan produksi petambang diserap. India saat ini membangun pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 1.320 MW di Bangladesh. Ini merupakan proyek listrik terbesar yang dibuat berdasar kerjasama India dan Bangladesh.
Pasokan ke Bangladesh itu akan dilakukan oleh anak perusahaan Coal India, yakni Bharat Coking Coal dan North Eastern Coalfields. ‘’Batu bara produksi Coal India lebih murah daripada yang datang dari Indonesia, karena ongkos angkutnya lebih murah,’’ kata seorang pejabat Coal India.
Tahun lalu, produksi Coal India naik 8,5% menjadi 536 juta ton. Pada lima bulan pertama tahun 2016 ini, pemakaian batu bara mencapai 211,38 juta ton, atau naik 0,2 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Padahal, produksinya naik lebih besar, 1,3%.