Jakarta – TAMBANG. Aktivitas eksplorasi bulan Februari 2016 PT Harita Prima Abadi Mineral Tbk (CITA) dan entitas anak serta PT Karya Utama Tambangjaya berfokus pada komoditas Bauksit dengan biaya mencapai Rp.433 juta. Eksplorasi tersebut dilakukan di Sandai dan Nanga Tayap.
“Biaya eksplorasi Sandai mencapai Rp76 juta dan Nanga Tayap mencapai Rp357 juta,” ujar Manajemen CITA dalam keterangan resminya kepada Bursa senin (14/3).
Metode Eksplorasi dan Pemilihan Areal meliputi Studi Literatur yaitu pengumpulan data-data dari para peneliti terdahulu, penelitian peta-peta geologi dan laporan yang sudah ada. Ketiga hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara garis besar prospek penyebaran bauksit (Al), keadaan topografi permukaan dan infrastruktur.
Selain itu dilakukan juga Kegiatan Lapangan yang meliputi Reconnaissance (survey tinjau), dengan melakukan beberapa pengukuran dan pengambilan contoh (sample) dari singkapan (outcrop), Pemetaan Geologi dan Topografi untuk mendapatkan gambaran daerah-daerah yang berpotensi bauksit dan barang tambang lainnya seperti emas, bijih besi, dan sebagainya.
Kemudian Pembatasan lahan yang dilakukan pada lahan dan hutan yang sudah dilakukan test pit maupun yang belum dilakukan test pit, Lokalisir lahan yang dilakukan dengan membatasi daerah-daerah tempat penyebaran bauksit (Al). Eksplorasi regional cadangan terkira dengan grid 400 x 400 m (random, eksplorasi mencari cadangan teridentifikasi dengan grid 100 x 100 m sampai 200 x 200 m.
Selain itu juga dilakukan eksplorasi detail dengan penggalian test pit yang lebih rapat dengan grid 50 x 50 m sampai 25 x 25 m, untuk mencari cadangan terukur. Preparasi sampel yang meliputi kegiatan pencucian, penirisan dan penimbangan sampel, peremukan (crushing) dan penghalusan sampai dengan ukuran 200 mesh dan analisa laboratorium untuk mengetahui kualitas bauksit.