Beranda Batubara Eksplorasi BRMS Per Oktober 2015 Telan US$ 400

Eksplorasi BRMS Per Oktober 2015 Telan US$ 400

Kegiatan eksplorasinya berupa penyelesaian evaluasi data geofisika CSAMT high resistivy zone untuk target pemboran Poboya

Pembaharuan dokumen Rencana Kegiatan Jangka Panjang (RKPJ) pada seluruh wilayah KK CPM

Anak usaha ketiga yaitu PT Gorontalo Minerals dengan total biaya US$355.291

 

Jakarta – TAMBANG. Tiga anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada bulan Oktober 2015 melaporkan kegiatan eksplorasinya. Ada yang berupa penyelesaian evaluasi data maupun studi kelayakan dengan dana mencapai US$463.705.

 

“PT Citra Palu Mineral (CPM) studi kelayakan eksplorasi Blok I, Sulawesi Tengah dengan biaya US$95.755,” ujar Sekretaris Perusahaan, Muhammad Sulthon dalam keterangan resminya kamis (12/11).

 

Bentuk kegiatan eksplorasinya berupa penyelesaian evaluasi data geofisika CSAMT high resistivy zone untuk target pemboran Poboya. Kemudian melanjutkan evaluasi dan penyusunan laporan Studi Geoteknik berdasarkan hasil uji laboratorium untuk perencanaan tambang.

 

Selain itu, perseroan juga melanjutkan penyusunan pembaharuan dokumen Rencana Kegiatan Jangka Panjang (RKPJ) pada seluruh wilayah KK CPM. Terkahir mengembangkan sistem manajemen K3L dengan mengintegrasikan sistem manajemen K3L Pertambangan.

 

Dalam kegiatan ini, beberapa pihak turut terlibatm yaitu PT LAPI ITB (penyusunan studi kelayakan), PT Delta Mutiara Amarta dan rekanan-rekanan lokal.

 

Kedepannya perseroan akan melanjutkan studi geoteknik, melanjutkan mengembangkan sistem amnajemen K3L, finalisasi dokumen rencana jangka panjang pada seluruh KK CPM dan mempersiapkan laporan kemajuan tahap studi kelayakan 2015 dan rencana kerja anggaran biaya 2016.

 

Laporan eksplorasi kedua adalah dari PT Dairi Prima Mineral (DPM). Kegiatannya berupa perpanjangan tahap konstruksi ke VI dengan total biaya sebesar US$12.359 ribu.

 

Daerah prospek eksplorasinya adalah anjing hitam, base camp, lae jehe dan kecamatan siempat nempu hilir, kabupaten Dairi Sumatra Utara. Selain itu ada juga daerah prospek di wilayah selatan kontrak karya DPM di kabupaten Pakpak Bharat Sumatra Utara.

 

Kegiatan eksplorasi ini berupa klarifikasi daerah di sekitar rencana pembuatan portal berdasarkan nilai RQD dari inti bor. Kemudian melanjutkan penyusunan laporan sesar main decline yang terdapat di dekat rencana pembangunan portal main decline.

 

Selain itu juga pembuatan laporan sesar utara yang terdapat di endapan bijih Anjing Hitam. Pihak internal DPM sendiri yang terlibat didalamnya.  DPM pun telah menyusun resisi dokumen studi kelayakan untuk prospek Anjing Hitam.

 

Anak usaha ketiga yaitu PT Gorontalo Minerals (GM) yang kegiatannya dalam tahap studi kelayakan, dengan total biaya US$355.291.

 

Daerah prospek berada di Sungai Mak Blok I (Tombulilato), Cabang kiri, Blok I (Tombulilato), Motomboto, Blok I (Tombulilato). Pihak yang terlibat antara lain adalah PT Gorontalo Karsa Lipu Iloponu, PT Lamtoro Gung Perkasa, PT Rekso Quality Utama dan Jurusan Teknik Metalurgi ITB.

 

Bentuk kegiatan eksplorasinya adalah menyelesaikan uji metlurgi mineralisasi oksida dan sulfide prospek Motomboto East, penyususnan RJKP 2015 serta laporan kerja 2015 dan RKAB 2016 PT GM untuk dikumpulkan ke ESDM.

 

Kemudian melakukan gap analysis antara Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dengan sistem manajemen keselamatan pertambangan (SMKP), melakukan perawatan core shed  dan peralatan pendukung logging inti batuan, penyusunan kerangka acuan ANDAL. Perseroan juga melakukan manajemen data.

 

Selanjutnya, rencana perseroan adalah melajutkan penyusunan RKJP 2015, laporan studi kelayakan 2015, dan RKAB 2016 PT GM untuk dikumpulkan ke ESDM. Mengembangkan sistem manajemen keselamatandan kesehatan kerja (SMK3) dengan mengintegrasikan sistem manajemen keselamatan pertambangan (SMKP). Terakhir adalah melanjutkan penyusunan ANDAL.