Jakarta, TAMBANG – Proses percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terus dilaksanakan. Kini, calon ibu kota baru tersebut sedang dalam tahap penyediaan sumber listrik yang tengah digarap PT PLN (Persero).
Pada tahap prakonstruksi, PLN bakal membangun dua gardu induk (GI) mobile di Gersik yang terletak di sekitar titik nol.
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan, Daniel Eliawardhana menyatakan, kedua GI mobile tersebut memiliki kapasitas masing-masing sebesar 30 Mega Volt Ampere (MVA).
“Untuk jangka pendek, dua buah GI yang akan kami bangun di sekitar wilayah Gersik menggunakan peralatan trafo mobile yang kami relokasi dari Pulau Jawa,” kata Daniel, dilansir dari keterangan resmi, Selasa (17/5).
Daniel menambahkan, 2 buah GI mobile tersebut akan terhubung di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Kariangau – Petung. Menurutnya, proyek ini ditargetkan rampung pada bulan Agustus dan Desember 2022.
“Pembangunan gardu induk mobile membutuhkan lahan yang lebih kecil dan waktu pembangunan yang lebih singkat dibanding gardu induk permanen,” imbuh Daniel.
Daniel mengatakan, kebutuhan listrik Ibu Kota Baru akan dipasok dari sistem interkoneksi Kalimantan. Sistem tersebut saat ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Kebutuhan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan mencapai 1.305 megawatt (MW) dengan daya mampu mesin pembangkit sebesar 1.729 MW sehingga terdapat cadangan daya sebesar 424 MW.
Untuk rencana jangka panjang, berdasarkan dokumen Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, PLN akan membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) sebesar 500 kilo volt (kV) pada tahun 2028.
Selain infrastruktur GITET, PLN juga akan membangun gardu induk pendukung yang berada di sekitar kawasan Penajam Paser Utara guna meningkatkan keandalan pasokan listrik ke kawasan Ibu Kota Baru.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan beban di masa yang akan datang, berdasarkan RUPTL, akan dibangun tambahan pembangkit baru sebesar 2.204 MW dan rencana relokasi pembangkit sebesar 600 MW. Tambahan pasokan pembangkit baru tersebut sebagian besar berasal dari energi baru terbarukan (EBT).
Selain pembangkit, PLN juga akan membangun GI baru dengan total kapasitas 6.310 MVA serta jalur transmisi sepanjang 11.027 kilo meter sirkuit (kms) yang tersebar di Pulau Kalimantan.