Jakarta, TAMBANG – PT PLN (Persero) akan membangun 4 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 210 Megawatt (MW) untuk kegiatan operasional Amazon Web Services (AWS) di dalam negeri. Dukungan ini dituangkan dalam kesepakatan kerja sama antar kedua perusahaan yang ditandatangani di sela-sela KTT G20.
Berdasarkan kesepakatan ini, Amazon akan membeli listrik berbasis EBT di Indonesia yang dipasok melalui empat proyek PLTS tersebut untuk mendukung kegiatan operasionalnya di Indonesia. Keempat proyek tenaga surya tersebut akan berlokasi di Bali dan Pulau Jawa pada jaringan Jawa-Madura-Bali.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi rumah kaca untuk mencapai tujuan nol bersih pada tahun 2060,” kata Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (16/11).
Jika dilihat lebih jauh, inisiatif PLN dalam pengadaan energi terbarukan seperti ini akan membawa Indonesia lebih dekat untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060.
“PLN berkomitmen penuh untuk mendukung program pemerintah untuk menerapkan energi bersih dan mempercepatnya dengan peta jalan yang jelas untuk mencapai misi tersebut. Kolaborasi antara sektor swasta dan publik ini adalah strategi kunci untuk memastikan masa depan energi yang bersih dan terjangkau,” ujarnya.
Komitmen Amazon untuk menjadi off-taker adalah pendorong utama untuk proyek-proyek ini, yang memungkinkan PLN memperkenalkan peluang yang sama untuk organisasi lain yang tertarik, membuka lebih banyak opsi pengadaan EBT perusahaan di Indonesia.
“PLN akan membangun empat proyek pembangkit listrik skala utilitas baru yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Listrik (RUPTL) 2021 – 2030 yang merupakan RUPTL terhijau yang pernah kita miliki dalam sejarah nasional, dengan penambahan 20,9 gigawatt pembangkit listrik energi terbarukan,” imbuhnya.
“Dengan perjanjian ini kami mendukung Amazon menuju 100% energi terbarukan, dan berharap inisiatif ini akan menginspirasi kolaborasi di masa depan dengan perusahaan multinasional bercita-cita tinggi lainnya yang sadar lingkungan,” tandas Darmawan.
Direktur Pusat Data Perencanaan, Pengiriman & Pelaksana untuk Asia-Pasifik, Jepang & China mengapresiasi sinergi ini. Menurutnya, kerja sama di bidang energi bersih ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Kami dengan senang hati mengumumkan proyek EBT pertama kami di Indonesia bekerja sama dengan PLN, menempatkan Amazon di jalur menuju 100% energi terbarukan,” kata Carly Wishart,
Dia kemudian menyampaikan, PLN dan tim Amazon telah bekerja sama untuk membuka cara baru bagi perusahaan untuk mendapatkan EBT di dalam negeri. Kata dia, Proyek EBT akan memasok energi untuk operasional Amazon di Indonesia dan membantu memajukan tujuan Amazon untuk mencapai emisi karbon nol bersih di seluruh bisnisnya pada 2040.
“Kami menantikan kolaborasi berkelanjutan dengan PLN untuk memungkinkan lebih banyak energi terbarukan proyek di Indonesia,” bebernya.
Amazon berkomitmen untuk mencapai net zero carbon di seluruh bisnisnya pada tahun 2040 dan sedang menuju ke sana untuk menggerakkan operasinya dengan 100 persen EBT pada tahun 2025.
Sebagai informasi, Amazon adalah perusahaan pembeli energi terbarukan terbesar di dunia dengan 383 proyek di seluruh dunia. Di Asia, Amazon kini telah berinvestasi di 15 proyek energi terbarukan skala besar dengan total kapasitas lebih dari 1.300 MW di seluruh Australia, Cina, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura.
Setelah 383 proyek energi terbarukan Amazon beroperasi penuh, masing-masing diharapkan dapat menurunkan lebih dari 18,5 juta metrik ton emisi karbon per tahun. Proyek energi terbarukan ini akan memasok energi untuk kantor pusat perusahaan Amazon, pusat-pusat layanan Amazon, dan pusat data AWS yang mendukung jutaan pelanggan secara global.