Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sukses mencatat kinerja positif di paruh pertama tahun ini. Bahkan kinerja tahun ini disebut sebagai yang terbaik dalam kurun tujuh tahun terakhir.
“Kinerja kami pada paruh pertama tahun 2024 mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, menjadi periode dengan pencapaian luar biasa bagi AMMAN. Sejak mengambilalih Batu Hijau, operasi kami telah memecahkan berbagai rekor produksi. Produksi logam kami telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, bahkan melebihi kinerja yang paling tinggi sebelumnya di tahun 2022,”ungkap Presiden Direktur AMMAN Alexander Ramlie.
Menurutnya catatan terbaik ini ditopang oleh bijih berkadar tinggi dari fase 7. “Hal ini didukung terutama oleh penambangan bijih berkadar tinggi dari Fase 7, yang kini berada pada puncaknya. Keberhasilan ini merupakan bukti dari dedikasi tim kami yang sangat kuat untuk terus berkembang mencapai keunggulan, sehingga kami bisa mencapai produktivitas penambangan yang sangat baik,”tambahnya.
Pada semester pertama tahun 2024, produksi konsentrat meningkat 90% YoY, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing meningkat sebesar 76% dan 189%. Sementara itu, proyek ekspansi perusahaan berjalan sesuai rencana. “Proyek smelter telah mencapai penyelesaian mekanis pada tanggal 31 Mei 2024 dan telah memasuki tahap komisioning segera setelahnya. Produksi pertama katoda tembaga direncanakan dimulai pada kuartal keempat tahun 2024. Selain itu, AMNT telah mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga pada 25 Juli 2024. Panduan kinerja tahun 2024 tetap sesuai dengan yang telah kami sampaikan sebelumnya,” ungkapnya lagi.
Kemudian Direktur Keuangan AMMAN Arief Sidarto menjelaskan kinerja keuangan perusahaan pada semester pertama tahun 2024 juga merupakan yang tertinggi sejak AMMAN mengambil alih operasi Batu Hijau. Catatan apik ini terutama didorong oleh peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas yang masing-masing tumbuh sebesar 126% dan 188% serta efisiensi operasional.
“Kenaikan harga emas sebesar 13% juga semakin mendorong kinerja perusahaan. Meskipun larangan ekspor mulai berlaku pada 1 Juni 2024, penjualan bersih pada paruh pertama tahun 2024 meningkat 167% YoY menjadi US$1.549 juta didorong oleh produksi bijih berkadar tinggi,”urai Arief.
Kemudian EBITDA enam bulan pertama tahun ini melonjak 186% YoY dengan margin EBITDA sebesar 62%. “Laba periode berjalan meningkat 291% menjadi US$479 juta. Rencana belanja modal kami tetap berjalan sesuai rencana, dan kami akan terus memantau pasar komoditas dan keuangan global serta terus menjaga kebijakan keuangan yang hati-hati,” tandas Arief.
Kinerja Produksi
Pada semester pertama tahun 2024, produksi logam meningkat signifikan yang ditopang penambangan bijih berkadar tinggi dari Fase 7. Hal ini mengakibatkan peningkatan produksi tembaga sebesar 76% YoY dan peningkatan produksi emas sebesar 189% YoY. Catatan produksi ini menjadi yang tertinggi selama tujuh tahun terakhir.
Produksi konsentrat meningkat 90%, mencapai 444.143 dmt dibandingkan paruh pertama tahun 2023. Jumlah material yang ditambang juga meningkat sebesar 9% dari periode yang sama tahun lalu. Ini karena minimnya gangguan aktivitas penambangan yang didukung kondisi cuaca yang cukup baik. Produktivitas penambangan dan volume material yang diangkut juga mencapai rekor tertinggi, jika dibandingkan dengan periode semester pertama, sejak dimulainya operasi Batu Hijau 24 tahun lalu.
Sementara biaya penambangan per unit turun sebesar 2% YoY, dari US$2,39/ton pada para semester I-2023 menjadi US$2,34/ton pada di paruh pertama tahun ini. Turunnya biaya penambangan karena berkurangnya aktivitas pemompaan untuk mengeringkan dasar pit dan peningkatan volume material yang ditambang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
H1 2024 | H1 2023 | % Perubahan | |
Produksi konsentrat (metrik ton kering) | 444.143 | 233.618 | 90% |
Produksi tembaga (juta pon) | 236 | 134 | 76% |
Produksi emas (ons) | 494.895 | 171.505 | 189% |
Sementara untuk penjualannya, perusahaan mencatat kenaikan penjualan bersih hingga 167% menjadi USD1.549 juta. Sementara pada periode yang sama tahun 2023, penjualan bersih tercatat sebesar USD581 juta. Kenaikan nilai penjualan ini juga ditopang oleh produksi bijih berkadar tinggi yang mengandung banyak emas. Ini membuat kontribusi penjualan emas pada paruh pertama tahun ini naik menjadi 50%. Sementara di periode yang sama tahun lalu kontribusi penjualan emas tercatat sebesar 41%.
Kinerja Keuangan
Kinerja operasi dan penjualan yang positif membuat kinerja keuangan perusahaan positif. Belum lagi harga emas yang menguat 13% semakin mendorong kinerja perseroan. Laba bersih AMMAN meningkat 291%, dari US$122 juta pada paruh pertama 2023 menjadi US$479 juta pada periode 2024. Kemudian Margin laba bersih juga meningkat, naik dari 21% pada periode yang sama 2023 menjadi 31% di tahun ini terutama disebabkan oleh kenaikan penjualan.
Sementara Total belanja modal AMMAN pada paruh pertama ini tercatat sebesar US$867 juta. Angkanya hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh proyek-proyek ekspansi dengan rincian proyek smelter dan PMR sebesar US$265 juta; proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (“PLTGU”), fasilitas liquified natural gas (“LNG”), serta fasilitas transmisi dan distribusi (“T&D”) sebesar US$123 juta. Kemudian ekspansi pabrik konsentrator termasuk desain ulang sebesar US$274 juta dan infrastruktur pendukung sebesar US$98 juta. Ditambah dengan sustaining capex sebesar US$106 juta.
Dengan catatan apik di paruh pertama tahun ini, Manajemen perusahaan masih optimis dengan target-target yang telah ditetapkan diawal tahun. Perusahaan memperkirakan akan memproduksi 833.000 dmt konsentrat, yang diproyeksikan mengandung 456 juta pon tembaga dan sekitar 1.009.000 ons emas. Target produksi ini didorong oleh bijih segar berkadar tinggi dari Fase 7 yang akan ditambang dan diproses.
Adapun panduan kinerja perusahaan di tahun 2024 dapat terlihat berikut ini.
Metrik Operasional dan Keuangan | Panduan Kinerja Tahun 2024 |
Produksi tembaga | 456 juta pon |
Produksi emas | 1.009.000 ons |
Produksi konsentrat | 833.000 dmt |
Produksi katoga tembaga pertama | Q4 2024 |
Belanja Modal | |
Smelter dan PMR | US$415 juta |
PLTGU, LNG, dan fasilitas T&D | US$438 juta |
Ekspansi pabrik konsentrator | US$530 juta |
Infrastruktur pendukung | US$205 juta |
Desain ulang ekspansi pabrik konsentrator | US$114 juta |
Sustaining capex | US$303 juta |
Total Belanja Modal | US$2.005 juta |