Jakarta – TAMBANG. Penunjukan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru rupanya memunculkan pro dan kontra. Pasalnya, Dwi Soetjipto yang bukan orang dalam, diragukan kapasitasnya untuk mengelola sektor migas. Hal ini terlepas dari pengalaman yang telah dimilikinya sebagai pimpinan Badan Usaha Milik Negara.
Direktur Indonesia Public Institute sekaligus Pengamat Kebijakan Publik, Karyono Wibowo menyatakan bahwa Dirut Pertamina seharusnya adalah orang memiliki kemampuan dan pemahaman industri migas dari hulu ke hilir.
Menurutnya kurangnya pengalaman dan pengetahuan akan industri migas bisa jadi celah penyelewengan. Karyono mensinyalir bahwa sejumlah pihak bisa saja menjebak atau menggiring Dwi untuk mengeluarkan keputusan-keputusan yang cenderung merugikan negara.
Karyono pun mengeluhkan soal proses seleksi direksi yang sangat tertutup. Penunjukkan PT Daya Dimensi Indonesia (DDI) sebagai konsultan pun dianggap mencurigakan. PPATK dan KPK pun tak dilibatkan dalam proses tersebut. Menurutnya, ini bertentangan dengan semangat pembenahan tata kelola migas dan pemberantasan mafia migas.
“Konon katanya, nggak ada satupun direksi lama yang diloloskan. Kabar lainnya, DDI memiliki hubungan dekat dengan Rini Soemarno (Menteri BUMN), sehingga mengundang curiga,” kata Karyono.