Jakarta, TAMBANG – Maraknya penambangan ilegal, membuat sejumlah pihak merasa geram. Dijen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin menyebut, sulitnya pemberantasan pertambangan tanpa izin (PETI) itu, akibat adanya keterlibatan oknum pejabat dan aparat.
“Salah satunya adalah kesalahan kita semua. Kita semua berkontribusi pada permasalahan ini termasuk petugas-petugas, aparat-aparat, pejabat-pejabat, yang seharusnya meniadakan PETI malah terlibat. Jadi sekali lagi adalah PETI tanggung jawab bersama,” jelasnya dalam webinar bertajuk PETI Bukan IPR, Senin (27/9).
Dirjen lulusan ITB ini menyinggung, PETI tidak murni dioperasikan rakyat, melainkan ada pemodal-pemodal besar yang memanfaatkan kondisi tersebut demi keuntungan pribadi dan kelompoknya.
“Sekali lagi, PETI jauh sekali dari semangat ini. Dia dikuasai oleh sekelompok orang, bahkan oleh pemodal-pemodal besar, dan jauh dari semangat untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi masyarakat luas,” tegasnya.
Kemudian, Ridwan juga secara tegas menyebut masyarakat yang melakukan aktivitas tambang liar bukan bagian dari tambang rakyat.
“Ini penting, banyak dipelesetkan seolah-olah kalau rakyat menambang itu jadi pertambangan rakyat. Pertambangan rakyat yang sesungguhnya ada aturannya, ada regulasinya, dan sudah jelas,” katanya, Senin (27/9/2021).
Menurutnya, tambang liar memang dilarang lantaran tidak mengikuti regulasi yang ada, tidak mengikuti tata kelola pertambangan yang baik, serta membahayakan dan merusak lingkungan.
Dalam kesempatan itu, Ridwan mengajak masyarakat umum untuk mendukung pemerintah dalam mencegah penambang liar. Selain kerugian berbentuk materi, kegiatan PETI juga acap kali menelan banyak korban jiwa.
“PETI merugikan seluruh rakyat, PETI merugikan negara, PETI tidak membayar pajak, PETI tidak membayar royalti, PETI tidak membayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak-red) dan PETI cenderung membunuh para pelaku-pelakunya. Kita sadari banyak penambang yang sudah menjadi korban, banyak sekali luas negara kita yang hancur oleh PETI,” tegasnya.
“Karena sudah mengguritanya pelaku PETI, satu-satunya jalan untuk memberantsanya ialah dengan menjadikan gerakan penumpasan ini sebagai gerakan bersama, people poower. Karena sudah berpuluh-puluh tahun regulasi dibuat, mereka tetap marak” pungkas Ridwan.