Samarinda, TAMBANG – Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siswanto, meminta PT Pertamina (Persero) untuk mempercepat penyelesaian proyek jaringan gas rumah tangga (Jargas) di Kota Samarinda tepat waktu.
Kementerian ESDM memang menugaskan PT. Pertamina (persero) untuk membangun Jargas Kota Samarinda di Kelurahan Sambutan dan Sungai, Kecamatan Sambutan. Dengan alokasi gas 0,2 MMSCFD (juta meter kubik) yang berasal dari PT Pertamina EP, disiapkan guna memasok 4.500 sambungan rumah tangga (SR).
“Dengan adanya jargas di Kota Samarinda, pemerintah berharap warga dapat memanfaatkannya secara maksimal. Baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk memulai bisnis kuliner,” ujar Djoko, dalam keterangan resminya, Selasa (27/11).
Pemerintah setiap tahunnya, akan terus menambah pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga. Sehingga semakin banyak masyarakat mendapatkan manfaat dari Jargas ini.
“Dana APBN harus digunakan untuk membangun sesuatu yang memang dibutuhkan oleh masyarakat, salah satunya program pembangunan jaringan gas. Prioritasnya bagi rumah sederhana, rusun sederhana, dan daerah-daerah yang jauh lebih membutuhkan penghematan,” jelas Djoko.
Seperti diketahui, sejak tahun 2009 hingga tahun 2017, Pemerintah telah membangun 236.046 sambungan rumah tangga jargas di 31 kabupaten/kota. Pada tahun ini, Pemerintah akan membangun jargas sebanyak 89.664 sambungan di 18 kabupaten dan kota.
Sementara itu, Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, menyatakan kegembiraannya atas hadirnya infrstruktur Jargas yang dibangun pemerintah melalui APBN bagi warganya. “Jargas sangat membantu warga samarinda untuk mendapatkan energi alternatif yang bersih, murah, aman dan pasti supply-nya aman. Karena jargas tersedia 24 jam,” ungkap Syaharie.
Jargas Kota Samarinda dibangun menggunakan APBN dan dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina, sebagai penanggung jawab proyek. Adapun nanti yang mengoperasikan adalah PT Pertagas Niaga. Pertagas tidak bekerja sendiri, PT Patra Badak Arun Solution (PBAS) dan PT Pertamina Training & Consulting (PTC) juga berperan sebagai kontraktor pelaksana dan tim teknis.
“Sinergi seperti ini menunjukkan komitmen kuat Pertamina Group untuk menyukseskan dan mendukung program pemerintah. Kami targetkan tahun ini seluruh pekerjaan selesai semua,” jelas Syarifuddin Direktur Operasi Pertagas, Achmad Herry.
Dalam sistem pembayaran, masih menurut Achmad Herry, Jargas Kota Samarinda sudah menggunakan sistem pra-bayar, teknologi yang sama digunakan pada telepon genggam dan listrik. Dengan tarif sebesar Rp 4.400/kubik untuk Rumah Tangga golongan I/ Pelanggan Kecil I dan Rp 6.200/kubik untuk Rumah Tangga golongan II (mewah) tentunya harganya sangat terjangkau bagi masyarakat. (HES)