Jakarta, TAMBANG- Pertaminia kembali mengadakan konfrensi pers terkait kebocoran minyak dan gas pada proyek Pertamina Hulu Energi sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) di lepas Pantai Utara Jawa. Namun kali ini Pertamina menemui awak media bersama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Ruang Rapat Menteri Gedung Mina Bahari IV Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis, (1/8).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina berkomitmen untuk melakukan penanganan yang sebaik-baiknya yang tidak menimbulkan kerugian bagi pihak manapun. Semua langkah dilakukan Pertamina untuk penanganan sumur YYA-1 blok PHE ONWJ ini.
“Dari pertama kali tanggal 12 Juli sampai saat ini upaya-upaya yang sudah kami lakukan terus kami tingkatkan dan kami konsentrasian sejak di tengah luat di offshort,” ungkap Nicke di Gedung KKP, Kamis (1/8).
Lebih lanjut Nicke mengungkapkan Pertamina telah upaya hingga tujuh lapis untuk mengatasi tumpahan minyak agar tidak sampai ke darat. Pertamina bahkan mengerahan 800 orang untuk membantu membersihkan minyak yang ada di darat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan juga masyarakat yang sudah membantu sehingga hari ini dampaknya sudah semakin kecil,” lanjut Nicke.
Nicke mengungkapkan tumpahan minyak saat ini tinggal 10 persen dari tumpahan yang pertama. Hingga saat ini pihaknya terus melakukan upaya terbaik.
“Dengan upaya yang dilakukan, dampaknya sudah semakin kecil tapi upaya terus kami maintain,” kata Nicke.
Mengenai sampai kapan program penanganan di lakukan oelh Pertamina, Nicke mengaku akan mengadakan program dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan telah meninjau lokasi dan berkeliling sepanjang pesisir menggunakan helikoper. Ia menilai penanganan yang dilakukan oleh Pertamina sudah benar.
“Ini menjadi pelajaran untuk kita semua kedepan oil boom itu mungkin kita punya stok lebih banyak, kalau menanganinya lebih cepat oil boomnya lebih banyak, liquid ini tidak akan ke pinggir,” kata Susi.
Namun menurutnya kadang minyak juga bisa terbawa oleh angin sehingga tidak mudah juga untuk dimobilisasi. Selain itu, menurut Susi logistik juga bukan hal yang mudah.
Menurut Susi meski masih ada beberapa wilayah seperti pantura yang terkena tumpahan minyak karena akses yang susah namun tumpahan minyak sudah sangat berkurang.
“Kalau di tempat di kampung-kampung masalahnya sudah dikerjakan dengan baik, sudah jauh berkurang,” lanjut Susi.
Selain itu beberapa titik di Kepulauan Seribu yang juga tercemar sudah ditangani hari ini.